"Kita sekarang menggunakan kurang lebih 250 transponder," ucap Dani ditemui detikINET di kantornya.
"Kalau bicara satelit itu ukurannya transponder, satu kavling, satu bandwith 36 MHz itu namanya satu transponder. Dan, kita menggunakan total 250 transponder," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi penambahan satelit baru, Telkom 3S yang akan diluncurkan akan mengurangi ketergantungan kita terhadap asing," kata Dani.
Ketua Asosiasi Satelit Indonesia Dani Indra Wijanarko. Foto: agus/detikINET |
Menurunnya tarif sewa transponder ini, dikatakan Dani, karena terjadi persaingan dari para pemain satelit sehingga terjadi perang harga.
Seperti belakangan ini, Indonesia terus meluncurkan satelit melalui lembaga dan perusahaan dalam negeri. Dengan meluncurkan satelit yang dari pemain satelit, maka memungkinkan tak lagi sewa dari pemain satelit asing.
"Kalau bukan satu grup perusahaan, maka ditawarkan harga kompetitif. Bila satu grup, seperti yang dilakukan Telkom, maka bisa digunakan anak-anak perusahaannya," tuturnya.
(yud/yud)
Ketua Asosiasi Satelit Indonesia Dani Indra Wijanarko. Foto: agus/detikINET