Hal tersebut diungkap langsung Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia Danny Buldansyah usai acara peluncuran program Isi Ulang Enjoy di Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Dijelaskannya saat ini Tri memiliki lebih dari 56,8 juta pengguna. Trafik datanya sudah menyamai dua operator teratas. Sehingga dibutuhkan frekuensi tambahan untuk melayani pelanggan dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya berharap Tri mendapat tambahan spektrum di 2,1 GHz. Tapi tidak masalah bilamana dalam proses lelang nanti, pemerintah memberikan spektrum di 2,3 GHz. Namun demikian Danny masih menyimpan kekhawatiran soal pembagian spektrum oleh pemerintah nantinya.
"2,1 GHz akan ada dua blok, sementara 2,3 hanya satu blok yang akan dilelang. Akan lebih adil bila pemenangnya hanya mendapat satu blok saja," ungkap Danny.
"Dalam memutuskan pemenang baiknya pemerintah melihat berdasarkan jumlah pelanggan dan trafik yang dimiliki operator, bukan dari tinggi-tinggian investasi," pungkasnya.
Seperti diketahui, saat ini di frekuensi 2,3 GHz memiliki total lebar spektrum 90 MHz. Sebanyak 30 MHz ditempati Smartfren dan 30 MHz dihuni oleh pemain broadband wireless access (BWA) seperti Internux dengan merek Bolt (berbasis zona wilayah).
Sejatinya, masih ada 30 MHz sisanya yang bisa diperebutkan. Namun Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan hanya 15 MHz saja yang bisa diperebutkan. Sisanya masih menunggu penyelesaian masalah dengan Corbec Communication.
Sementara untuk proses lelang frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz pun, menteri juga menegaskan bahwa hanya boleh diikuti oleh operator seluler yang exisiting. Dikatakannya, saat ini operator existing dinilai membutuhkan tambahan frekuensi. Sebab kapasitas mereka di kota-kota besar sudah penuh.
"Sudah terlalu padat di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Jadi butuh frekuensi tambahan," kata Rudiantara kala itu. "Saya tidak mengalokasikan bagi yang tidak membutuhkan. Karena saat ini yang desperate itu existing operator," imbuhnya.
Pria yang kerap disapa Chief RA belum menginformasikan kapan lelang akan digelar. Menurutnya teknis pelaksanaan lelang tengah disiapkan.
Ia pun menekankan untuk frekuensi 2,3 GHz akan dilelang sebanyak 15 MHz dari sisa kosong sebanyak 30 MHz. Sedangkan untuk 2,1 GHz akan dilelang sebanyak dua blok, masing-masing 5 MHz.
"Untuk 2,3 GHz akan dilelang 15 MHz. Setelah konsultasi 15 MHz dinilai cukup," kata pria yang kerap disapa chief RA tersebut.
(afr/yud)