Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Laporan dari Kuala Lumpur
Whatsapp Cs Bikin Anjlok Pendapatan SMS
Laporan dari Kuala Lumpur

Whatsapp Cs Bikin Anjlok Pendapatan SMS


Muhammad Idris - detikInet

Ilustrasi (Foto: detikINET/Irna Prihandini)
Kuala Lumpur - Pertumbuhan pengguna smartphone berdampak pada peningkatan pengguna layanan data berbasis internet global, atau yang lebih dikenal dengan over the top (OTT) seperti Whatsapp, Line, dan sebagainya.

CEO Axiata Group Berhad, Tan Sri Jamaludin Ibrahim mengungkapkan, masifnya pengguna OTT ikut menggerus pendapatan operator seluler dari pesan pendek (SMS) dan panggilan suara.

"Di Malaysia sendiri pendapatan dari SMS turun sampai setengahnya, kemudian dari voice juga ikut turun. Anda tahu karena sekarang orang memakai video call, Whatsapp, Facebook, Google, kemudian Apple ikut masuk," ucap Jamaludin di Hotel Le Meridien, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (11/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dalam menghadapi situasi demikian, kita harus terus membangun jaringan yang bagus. Tak peduli orang menggunakan OTT, karena kita tak benar-benar bersaing dengan Google, Whatsapp, dan lainnya. Karena berbeda," tambahnya.

Diungkapkannya, meski pendapatan dari SMS dan voice turun, operator seluler melihat peluang peningkatan pendapatan dari layanan data yang tumbuh pesat.

Whatsapp Cs Bikin Anjlok Pendapatan SMS


"Memang berkurang, tapi pendapatan dari data tumbuh 2 kali lipatnya. Data masih tumbuh double digit setiap tahunnya, jadi saya kira ini akan menutup kerugian kita di voice dan SMS. Kemudian produk digital juga tumbuh tripple digit, meski saat ini masih kecil," ujar Jamaludin.

Axiata sendiri saat ini memiliki 26 produk digital aplikasi mobile edvertising, e-commerce, mobile money dan e-entertaiment.

"Produk digital operator juga terus tumbuh, bahkan tripple digit seperti di Sri Lanka, kemudian Elevenia di Indonesia," jelas Jamaludin.

Di sisi lain, sambungnya, penggunaan SMS dan voice juga cukup besar, terutama dari pelanggan yang berasal dari wilayah yang jaringan datanya belum terlalu baik.

"Bagi beberapa orang masih bergantung pada voice dan SMS, seperti mereka yang berada di pedesaan dan daerah-daerah terpencil, di mana di daerah-daerah tersebut jaringan untuk layanan data belum tersedia," pungkas Jamaludin.

Axiata Group saat ini menjadi operator selular di 7 negara yakni Celcom Malaysia, XLAxiata Indonesia, Smart Kamboja, Robi Bangladesh, Ncell Nepal, dan Dialog Sri Lanka. (/rns)
TAGS







Hide Ads