Ditemui saat latihan persiapan di Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Wiriadinata, pilot Elang Barat James T. Kaunang memaparkan alasan kenapa pihaknya memutuskan tidak menerbangkan drone di Selat Sunda.
Pertama karena adanya Peraturan Menteri No 163 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Penerbangan Sipil dan Peraturan Menteri No 180 Tentang Pengendalian Pengoperasian Sistem Pesawat Tanpa Awak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Alhasil akan sulit mengontrol pergerakan drone saat terbang. Selain itu, kecepatan kapal penyebarangan tidak dapat mengimbangi laju terbang drone.
"Drone akan sampai lebih dulu ketimbang kapal," ujar James.
Seperti diketahui setelah lepas landas dari Sabang pada 14 April 2016, Elang Barat mulai menjelajahi pulau Jawa. Dijadwalkan Sabtu sore (30/4/2016) akan menyapa warga Kota Tasikmalaya.
Sebelumnya Elang Barat telah mendarat di sejumlah kota, mulai dari Medan hingga Palembang. Setelah Tasikmalaya, drone dengan bentang sayap hingga 2,5 meter tersebut akan menyambangi Yogyakarta dan Malang.
Garuda Wisnu Kencana, Bali akan menjadi persinggahan terakhir. Di Pulau Dewata, Elang Barat akan bertemu Elang Timur yang telah menjelajahi bagian timur Indonesia, seperti Merauke, Sorong, Ambon, Manado, Banjarmasin, Makassar, dan Labuan Bajo.
Selama program Elang Nusa berangsung, kedua drone akan merekam video yang kemudian diunggah melalui jaringan terbaik Telkomsel ke www.telkomsel.com/elangnusa, sehingga masyarakat dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun recorded.
Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia (afr/asj)