"Ada tujuh perusahaan yang mau ikut tender di paket timur," ungkapnya di sela penandatanganan Palapa Ring paket tengah di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (4/3/2016).
Menurut menteri yang akrab disapa Chief RA itu, ketujuh perusahaan yang dimaksud datang dari beragam kalangan. Dalam tender itu pun para perusahaan tersebut boleh saja membentuk konsorsium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, tender Palapa Ring telah dimulai sejak akhir 2015 dan telah menetapkan sejumlah pemenang untuk paket barat dan tengah. Sementara untuk paket timur masih diundur hingga kuartal ketiga 2016.
"Nanti sebelum paket timur dimulai, paket yang tengah dan barat sudah harus mulai dibangun duluan. Sehingga semua bisa selesai berbarengan di akhir 2018 dan mulai beroperasi penuh di 2019," jelas Menkominfo.
![]() |
Proyek Tercepat
Dalam penandatanganan hari ini, selain Rudiantara juga ikut hadir menteri-menteri lainnya seperti Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Setelah menandatangani Perjanjian Kerjasama untuk Proyek Palapa Ring Paket Barat beberapa hari yang lalu, mereka hari ini kembali mendatangani Perjanjian Kerjasama untuk Proyek Palapa Ring Paket Tengah dengan PT LEN Telekomunikasi Indonesia (konsorium Pandawa Lima) dengan nilai proyek Rp 1,38 triliun.
Para menteri ini mengatakan bahwa program ini merupakan sebuah proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yang tercepat perkembangannnya.
Rudiantara mengatakan, Palapa Ring ini salah satu Proyek Infrastruktur Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Perpres No 3 Tahun 2013, yang juga dikategorikan sebagai Proyek Prioritas Nasional.
"Ini sebagai akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi akan dapat lebih menjangkau dan meingkatkan akses informasi bagi masyarakat Indonesia secara luas," ujarnya.
Dia mengutarakan, proyek ini akan membangun infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional di daerah-daerah non-commercial demi pemerataan akses pitalebar (broadband) di Tanah Air.
"Paket Tengah akan menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara sampai dengan Kep. Sangihe Talaud dengan total panjang kabel serat optik sekira 2.700 km," kata Chief RA.
Sementara Darmin Nasution menambahkan, proyek ini juga termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional sebagaimana ditetapkan melalui Peraturan Presiden No 3 Tahun 2016.
Proyek ini memiliki multiplier effect dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga terpilih menjadi Proyek Prioritas yang mendapatkan dukungan KPPIP dalam Permenko No 12 Tahun 2015.
"Proyek ini bisa menjadi titik awal kesuksesan pembangunan infrastruktur dengan skema KPBU, terutama dengan menggunakan skema availability payment yang dapat meningkatkan kelayakan proyek yang selama ini belum pernah digunakan dalam proyek infrastruktur yang lain," tambah Darmin.
Seperti diketahui, Palapa Ring merupakan suatu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 33 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel daratan sejauh 21.807 kilometer.
(rou/ash)












































