Pengalaman ini detikINET temui ketika menjajal Andromax Q selama beberapa hari ketika mengikuti drive test jaringan 4G LTE-A Smaetfren di tiga kota: Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Ketika kami mencoba untuk membuka fitur USB debugging, perangkat meminta password.
Menurut Sukaca Purwakardjono, Head of Devices Smartfren, hal ini tak lain karena Smartfren ingin melindungi konsumen dari segala macam software eror. "Penguncian ini dilakukan agar pengguna bisa terhindar dari segala macam kerusakan," terang Sukaca di sela-sela drive test Smartfren di Solo, Kamis (27/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus seperti ini, lanjut Sukaca, sebenarnya bukan menjadi masalah yang besar bagi Smartfren. Operator penyedia layanan komunikasi berbasis CDMA itu pun tak takut jika kasus unlock ini menjadi massal.
"Kasus seperti ini isunya saja yang besar. Tapi pada kenyataannya, hanya segelintir konsumen yang melakukan hal itu. Di bawah 1% lah," papar Sukaca menanggapi isu unlock dengan santai.
Lalu apakah ada sanksi pidana bagi konsumen yang melanggar aturan tersebut? "Kalau secara legal saya tidak tahu. Yang jelas kalau sampai dia melakukan unlock, kalau terjadi apa-apa dia sendiri yang tanggung. Kami tidak mau menanggung," ungkapnya.
Ia menuntaskan, tipikal konsumen saat ini tipikal konsumen yang takut garansinya hangus. Maka dari itu, soal unlock ini tidak terlalu membuat Smartfren risau.
(ash/ash)