Sejumlah daerah perbatasan memang sudah dipagari base transceiver station (BTS) untuk memperkuat sinyal. Namun itu belum cukup, karena panjangnya daerah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga membuat sejumlah wilayah masih didera hambatan sinyal komunikasi.
Kabupaten Nunukan, salah satunya. Wilayah yang berada di Kalimantan Utara ini memiliki daerah berbatasan dengan Malaysia sepanjang 520 kilometer. Dengan jarak yang begitu panjang, tidak semua daerah di sana tertanam BTS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malah, lanjut Basri, di beberapa tempat sinyal hanya terdapat di titik tertentu. Walhasil ada warganya yang terpaksa mengantungkan ponsel di pohon demi untuk mendapatkan sinyal dari para operator.
"Di Krayan dan Sei Menggaris ada titik sinyal kuat di pohon. Jadi mereka gantungkan ponselnya ke sana untuk dapat sinyal. Lama-kelamaan malah jadi tempat ajang cari jodoh," ungkap Basri.
Ia menyadari dan memaklumi pihak operator tidak serta merta membangun BTS di suatu daerah. Karena harus memikirkan sisi profit. Untuk mengakali pihaknya siap membangun BTS sendiri.
"Bila diperbolehkan. Kami akan menyiapkan lahan dan suplai listrik, diesel ataupun PLTS. Pihak kecamatan yang akan kelola. Dan bila ada yang mengajukan izin, kami siap mengawalnya, kata pria berkacamata ini.
Pemerintah sendiri kini tengah gencar memperbanyak BTS di perbatasan yang menggunakan anggaran dari dana USO (Universal Service Obligation). Hingga akhir tahun, pemerintah telah menganggarkan dana Rp 250 miliar untuk membangun 125 BTS di perbatasan.
Karena aturan USO telah di-redesain, maka untuk usulan kini bersifat bottom up. "Dari pemerintah daerah yang mengajukan usulan, lalu akan dikaji oleh pemerintah lewat Kominfo. Bila layak barulah akan dibangun BTS di wilayah tersebut," jelas Wayan Toni Suprianto, Plt Direktrur Utama BP3TI saat dijumpai ditempat yang sama.
Selain pemerintah, Telkomsel pun kini tengah giat membangun BTS di daerah perbatasan. Hingga saat ini, mereka telah memiliki 480 BTS di sepanjang daerah perbatasan Indonesia dengan 7 negara tetangga, mulai dari Batam hingga Papua.
"Sudah menjadi komitmen kami untuk turut menjaga garis terdepan guna turut menjaga kedaulatan NKRI. Kami akan terus membangun BTS di perbatasan sesuai kebutuhan pihak TNI," ujar Mas'ud Khamid, Direktur Sales Telkomsel.
(asj/asj)