Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
mFish Ajak Nelayan Melaut dengan Cara Digital

mFish Ajak Nelayan Melaut dengan Cara Digital


M. Alif Goenawan - detikInet

Nelayan di Lombok saat mencoba mFish (dok. xl)
Lombok - XL Axiata berkolaborasi dengan developer Tone punya aplikasi bernama mFish, yang dapat memberikan informasi kepada nelayan mengenai kondisi laut dan ikan. Mendapat dukungan penuh dari Menkominfo Rudiantara, XL pun berencana untuk memperluas program ini ke berbagai daerah di Indonesia.

"Kami kemarin sudah melakukan diskusi dengan Menkominfo Rudiantara dan tanggapan dari beliau sangat baik. Maka dari itu, ke depannya kami akan mengembangkan dan memperluas cakupan program ini ke beberapa daerah kalau bisa semuanya lah," ujar Director Service Management XL Ongki Kurniawan di Mataram, Lombok, Kep. Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (6/7/2015).

Adapun cakupan daerah yang akan diekspansi oleh program ini meliputi Bali, Kendari, Makassar, dan lain-lain. Operator yang baru saja menggelar komersialisasi tahap dua 4G LTE di Mataram, Lombok ini juga akan bekerja sama dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aplikasi mFish sendiri pertama kali diluncurkan untuk para nelayan di Lombok. Hingga kini, jumlah nelayan yang menggunakan aplikasi ini meningkat, dari 40 hingga 250 nelayan. XL menargetkan 1.500 nelayan sudah menerapkan aplikasi ini sampai akhir tahun.

Meski sudah berjalan selama beberapa bulan, namun Ongki mengaku masih menemukan kendala. Menurutnya, tantangan beratnya adalah tentang mengedukasikan mFish kepada para pencari ikan.

"Tantangannya adalah bagaimana kami bisa mengedukasikan kepada para nelayan bagaimana cara menggunakan aplikasi ini dengan benar. Tapi kami terus melakukan penyuluhan kepada nelayan-nelayan itu agar produktivitas mereka bisa meningkat," papar Ongki.

Sejak pertama diluncurkan, mFish memiliki berbagai macam fungsi melaut untuk nelayan. Aplikasi berbasis data dan GPS ini mampu memberikan informasi di mana letak ikan berdasarkan fitoplankton serta kondisi cuaca.

"Yang lebih penting adalah aplikasi ini mampu menunjukkan arah pulang para nelayan. Karena tak sedikit nelayan di Indonesia yang hilang di tengah laut karena tak tahu arah pulang," terang Ongki.

Misalnya para nelayan itu tersasar, mereka dapat mengaktifkan mode SOS dan mengirimkan sandi tersebut kepada penjaga pantai terdekat.

(ash/ash)







Hide Ads