Menurut Joko Riswadi, Division Head Network Optimization Indosat, investasi jaringan 4G yang digelarnya tidak akan terlalu besar ke depannya, sebab telah terbantu modernisasi jaringan yang telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir.
"Investasi 4G kami mendatang bisa jauh lebih murah karena hanya perlu membayar lisensi saja. Infrastrukturnya sudah siap semua," ujarnya di sela drive test di Semarang, Selasa (16/6/2015).
Sejauh ini, Indosat telah menggelar komersialisasi 4G di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali menggunakan frekuensi 900 MHz.
Kota-kota besar lainnya yang masuk tier pertama dalam modernisasi jaringan, akan segera menyusul seperti Balikpapan setelah akses di 1.800 MHz resmi diberi izin oleh Kementerian Kominfo.
"Untuk modernisasi jaringan tahun ini kami sudah menghabiskan belanja modal Rp 6,5 triliun hingga Rp 7,5 triliun," pungkas Joko.
Modernisasi jaringan Indosat telah dimulai sejak awal 2013. Sejauh ini anak usaha Ooredoo itu sudah mengeluarkan investasi sekitar Rp 14 triliun.
Selama ini 80% dari belanja modal Indosat memang untuk mendukung bisnis seperti modernisasi jaringan dan pengadaan peralatan lainnya.
Program modernisasi jaringan ini mengimplementasikan teknologi U900 dan DC-HSPA+ yang menghasilkan kecepatan akses data hingga 42 Mbps khususnya untuk layanan data dengan kualitas sinyal yang lebih baik, secara indoor maupun outdoor coverage.
Pada jaringan baru ini, Indosat juga sudah mengaplikasikan fitur HD Voice yang memberikan kualitas suara jauh lebih jernih.
(rou/ash)