Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Ini Strategi Unila Perkuat Internet Kampus

Ini Strategi Unila Perkuat Internet Kampus


- detikInet

Jakarta -

Universitas Lampung (Unila) telah mengadopsi infrastruktur jaringan Mobility-Defined dari Aruba Networks untuk memperkuat jaringan internet nirkabel di kampus tersebut.

Infrastruktur baru ini diklaim mampu mendukung lebih dari 5.000 pengguna yang terdiri dari mahasiswa dan staf secara bersamaan di kampus utama Unila yang luasnya mencapai 700 ribu meter persegi.

Jaringan yang mencakup areal dalam dan luar ruangan melayani populasi #GenMobile yang terus berkembang. #GenMobile merupakan istilah Aruba untuk generasi baru pengguna melek teknologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut James Chia, Managing Director Aruba Networks untuk Asia Tenggara, pengguna ini dicirikan dengan preferensi mereka terhadap mobilitas, baik dari segi perangkat yang mereka gunakan maupun pendekatan mereka terhadap pekerjaan, sekolah dan komunikasi pribadi.

"Seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk selalu terkoneksi ke Internet, Unila harus menghadirkan jaringan nirkabel yang jauh lebih andal dan aman bagi mahasiswanya. Bahkan ketika perangkat yang mereka gunakan semakin meningkat," ujarnya melalui email, Sabtu (16/5/2015).

Muhamad Komarudin, Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi Satuan Teknologi, yang bertanggung jawab atas layanan dan infrastruktur TI di Unila, mengakui infrastruktur jaringan sebelumnya tak mampu lagi menangani peningkatan jumlah perangkat terkoneksi yang dibawa dan digunakan oleh para mahasiswa.

Pasalnya, setiap kali akses poin habis terpakai oleh pengguna, tim IT di Unila harus melakukan restart. Mereka juga tidak memiliki visibilitas yang cukup ke dalam infrastruktur jaringan, sehingga sulit untuk mengelola dan menjamin keamanan jaringan dan data mahasiswa.

"Peningkatan beban ini membuat koneksi tidak stabil, tergantung posisi pengguna di kampus. Titik-titik akses juga akan turun secara berkala karena beban berlebih ini," tuturnya.

Alhasil, tim Unila pun menguji beberapa solusi untuk mengatasi lonjakan trafik internet di kampusnya. Dan akhirnya, mereka memilih Aruba Networks. Solusi Aruba menawarkan akses kecepatan tinggi, dan sistem manajemen kinerja hemat biaya dengan zero downtime.

Dengan AP-175 titik akses luar ruangan dari Aruba, Unila mampu menerapkan mesh-coverage di seluruh kampus, sehingga menciptakan hotspot di areal-areal yang sebelumnya tidak berada dalam jangkauan koneksi jaringan nirkabel.

"Dalam waktu dekat, kami berencana untuk mengembangkan jaringan nirkabel untuk melayani lebih banyak pengguna secara bersamaan, serta meningkatkan rasio pengguna terkoneksi per titik akses," kata Komarudin.

Penasaran dengan restrukturisasi jaringan yang dilakukan tim Unila bersama Aruba, detikINET pun mengirimkan tujuh pertanyaan lewat email. Dan berikut adalah jawabannya:

Berapa bandwidth yang kini dimiliki Unila setelah menggunakan Aruba? Berapa persen peningkatannya? Berapa besar bandwidth yang dialokasikan ke setiap mahasiswa dan staf yang berjumlah 5.000 orang?

Sebelumnya bandwidth Unila sebesar 200 Mbps, dipisahkan 100 Mbps untuk internet dan 100 Mbps untuk Indonesian Internet Exchange. Kini meningkat sebesar 100% hingga 200 Mbps khusus untuk internet, 200 Mbps untuk Indonesian Network dan 100 Mbps untuk Google Global Cache. Setiap pengguna mendapatkan alokasi hingga 2 Mbps.

Selama ini untuk apa bandwidth digunakan oleh mahasiswa dan staf? Apakah Unila punya aplikasi e-learning khusus yang membutuhkan bandwidth besar? Atau apakah hanya digunakan untuk email, browsing atau social media?

Aplikasi e-learning dan sistem informasi akademik telah diimplementasikan dan digunakan selama lebih dari satu dekade di Unila dan ini membutuhkan alokasi bandwidth, terutama untuk memungkinkan mahasiswa mengaksesnya dari rumah.

YouTube, yang juga memberikan materi belajar juga sering diakses oleh mahasiswa dan staf untuk memperkaya pengalaman belajar. Mahasiswa dan pengajar juga sering menggunakan social media karena mereka kadang berbagi dan mengkomunikasikan ide-ide menggunakan platform ini.

Perangkat apa yang biasanya digunakan pengguna untuk mengakses jaringan? Apakah laptop, tablet, smartphone?

Kebanyakan mahasiswa dan staf mengakses jaringan melalui smartphone yang berjalan dengan Android OS. Namun, jumlah pengguna yang menggunakan laptop dan tablet untuk terhubungkan ke jaringan meningkat terutama setelah infrastruktur baru Aruba Network diinstal.

Bisakah setiap akun pengguna digunakan untuk tiga perangkat secara bersamaan? Atau apakah ada pembatasan?

Ya, bisa digunakan di lebih dari satu perangkat secara bersamaan. Namun, kebijakan Unila saat ini hanya mengijinkan satu akun per perangkat. Unila berharap bisa mengubah kebijakan ini setelah mengembangkan infrastruktur nirkabelnya dalam waktu dekat.
Β 
Supaya tidak terjadi pemborosan bandwidth kampus untuk aplikasi yang tidak terlalu penting dan tidak ada kaitannya dengan tugas kemahasiswaan, bagaimana cara menanganinya. Apakah ada manajemen khusus untuk monitoring penggunaan bandwidth yang sia-sia? Misalnya untuk social media, download film/lagu, dan lainnya?

Hal ini dilakukan dengan mengimplementasikan inspeksi paket mendalam. Unila tidak membatasi bandwidth untuk mengakses beberapa situs tertentu. Setiap situs di Internet mungkin menyediakan materi yang relevan untuk mahasiswa dan staf. Sebagai contoh, situs berbagi file mungkin menyediakan hiburan dan materi pembelajaran.

Berapa besar investasi Unila dalam jaringan mereka sebelumnya sebelum migrasi ke Aruba? Berapa besar investasi dengan Aruba? Berapa biaya bulanan, tahunan untuk menjaga jaringan ini dengan Aruba? Apakah ada biaya tambahan?

Biaya investasi Aruba Networks sekitar 10% dari investasi infrastruktur jaringan keseluruhan. Ini karena Unila sedang berada di tahap awal pengembangan infrastruktur nirkabelnya. Namun, Unila sangat terkesan dengan solusi yang disediakan Aruba Networks.

Teknologi Aruba Network memberikan pengalaman pengguna yang jauh lebih baik dalam mengakses jaringan. Dengan demikian Unila berharap bisa berinvestasi lebih besar dalam solusi Aruba Network di masa yang akan datang. Saat ini, Unila tidak melihat peningkatan dalam biaya perawatan.

Apakah menurut Anda lebih hemat menggunakan Aruba dibandingkan dengan vendor lainnya?

Ya, pasti lebih murah karena tidak ada masalah besar dengan semua perangkat, biaya perawatan telah berkurang dan kami telah mencapai pengalaman pengguna yang lebih baik melalui implementasi ini. Aruba Networks sudah membuat Unila jadi kustomer yang sangat senang dan puas.

(rou/rou)







Hide Ads