Dari modal belanja Rp 24,6 triliun yang disiapkan oleh BUMN telekomunikasi itu sepanjang 2014 lalu, sekitar 60% di antaranya dialokasikan untuk anak usaha terbesarnya. Modal Rp 14,5 triliun pun dimanfaatkan Telkomsel dengan maksimal.
Kepercayaan induk usahanya langsung dijawab Telkomsel dengan raihan pertumbuhan triple double digit dari sisi pendapatan, Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA), dan laba bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara EBITDA selama 2014 menjadi Rp 37,25 triliun atau naik 10% dibandingkan 2013 sebesar Rp 33,8 triliun. EBITDA margin ini bertahan di kisaran 56%.
Sedangkan keuntungan Telkomsel di 2014 sebesar Rp 19,4 triliun atau naik 11,9% dibandingkan 2013 sebesar Rp 17,34 triliun. Net income margin di posisi 29,3%. Kunci keberhasilan Telkomsel adalah mampu menumbuhkan bisnis broadband dan digital services yang didukung pertumbuhan layanan tradisional voice dan SMS.
Pasokan pendapatan Telkomsel berasal dari produk prabayar senilai Rp 55,69 triliun atau sekitar 84,1% dari total pendapatan 2014. Pelanggan prabayar sepanjang 2014 sebanyak 137,734 juta dengan average revenue per user (ARPU) Rp 36 ribu.
Pasokan pendapatan lain berasal dari layanan pascabayar sebear Rp 5,15 triliun dengan basis pelanggan 2,851 juta di ARPU Rp 172 ribu. Sedangkan kontribusi bisnis digtal broadband diperkirakan mencapai 23.6% dari total omzet pada 2014. Semua produk Telkomsel didukung infrastruktur yang dimiliki sebesar 85.420 BTS hingga akhir 2014.
Sebelumnya, Telkom dalam laporan keuangannya mengumumkan pendapatan sebesar Rp 89,696 triliun sepanjang 2014 atau naik 8,11% dibandingkan 2013 sebesar Rp 82,967 triliun. Keuntungan yang dimiliki Telkom di 2014 sebesar Rp 14,638 triliun atau naik 3,05% dibandingkan 2013 sebesar Rp 14,205 triliun.
Dalam kajian awal tahun untuk sektor telekomunikasi yang dikeluarkan Bahana Sekuritas, kekuatan Telkom Grup, terutama Telkomsel mendapat sorotan positif dari sisi keberaniannya memperbaiki struktur tarif dan menjaga agresivitas pembangunan jaringan.
βKomersialisasi 4G yang dilakukan Telkomsel bisa menjadi salah satu katalis nantinya untuk bisnis data di masa depan,β kata analis Bahana Sekuritas Leonardo Henry Gavaza.
Sedangkan Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah belum mau bicara banyak soal target untuk 2015. Ia hanya menjanjikan yang terbaik bagi perusahaan yang baru dipimpinnya dalam beberapa bulan terakhir ini.
βKami berusaha terbaik di tengah kondisi makro penuh tekanan. Kita lihat saja di akhir 2015, saya lebih suka adanya unsur kejutan positif,β jelas Ririek, suksesor Alex Sinaga yang sekarang jadi Direktur Utama di Telkom.
(rou/ash)