Meskipun masih belum dilirik oleh operator lain karena dianggap minim cuan, Telkomsel tetap gencar membangun akses jaringan layanan di daerah timur Indonesia sebagai wujud komitmennya. Terbukti, sekarang operator itu sudah bisa menikmati hasilnya.
"Senang banget teman-teman di Maluku dan Papua bisa merasakan broadband," kata Paulus Djatmiko, VP Network Operation Management Telkomsel dengan penuh antusias saat berbincang dengan detikINET, Jumat (27/2/2015).
Diakuinya, untuk menghadirkan jaringan di wilayah terpencil memang tidak gampang. Banyak jalan terjal yang harus dilalui. Namun, begitu tantangan dan rintangan itu berhasil dilalui, hasilnya pun terasa sangat luar biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, daerah seperti Papua dan Maluku (PUMA) ini punya potensi besar untuk penikmat akses mobile broadband. Selain itu, daya beli masyarakatnya juga terbilang sangat tinggi.
"Demand broadband di Maluku dan Papua sangat tinggi. Tinggal lihat saja, berapa harga beras sekarung di sana walaupun mahal daya beli masyarakatnya sangat tinggi," kata Paulus coba memberikan ilustrasi.
"Hal ini juga mempengaruhi kemampuan mereka untuk membeli smartphone karena komunikasi data juga sudah menjadi salah satu kebutuhan utama mereka sehingga akhirnya broadband yang digelar Telkomsel di sana dapat terutilisasi dengan baik " jelasnya lebih lanjut.
Di wilayah Indonesia bagian timur seperti PUMA, Telkomsel sejauh ini telah menancapkan 1.818 base transceiver station (BTS). Angka ini dipastikan akan terus bertambah karena jumlah pelanggan di kedua wilayah itu telah mencapai 4,3 juta. Tepatnya, Papua mencapai 3 juta dan Maluku 1,3 juta.
Telkomsel sejauh ini bisa dibilang masih satu-satunya operator yang fokus menggarap pasar seluler di luar Pulau Jawa. Hal itu bisa dilihat dari jumlah recharge share atau persentase pelanggan yang melakukan pengisian pulsa di outlet diwilayah Papua Maluku.
"Recharge share Telkomsel sekitar 98.5%, artinya memang cuma Telkomsel yang dominan beroperasi di wilayah Papua dan Maluku dengan market share sekitar 97%," jelasnya.
Untuk memperkuat jaringan sekaligus mendukung program Indonesia Broadband Plan, ada dua jalur yang akan dibangun oleh Telkomsel itu bersama induknya, Telkom. Yakni, jalur backbone dan jalur akses ke pelanggan.
Backbone yang digelar lewat media fiber optik ini juga akan melayani kebutuhan broadband wilayah timur Indonesia seperti Maluku dan Papua. Dalam waktu dekat akan segera beroperasi.
"Rencananya juga akan dibangun IP-microwave untuk long haul dan short haul untuk membawa trafik dari pulau-pulau yang dilalui kabel laut jika fiber optik tidak bisa dibangun," tutup Paulus di akhir perbincangan.
(rou/fyk)