Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Sebelum Digunakan Telkomsel, Flexi Harus Dipulangkan Dulu

Sebelum Digunakan Telkomsel, Flexi Harus Dipulangkan Dulu


- detikInet

Ilustrasi (gettyimages)
Jakarta - Rencana Telkom yang mau memindahkan sekitar 4-5 juta pelanggan Flexi ke Telkomsel mendapatkan restu dari Kementerian Kominfo dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sebagai bagian dari program penataan ulang frekuensi di 800 MHz.

Setelah pelanggan dipindahkan, frekuensi yang sebelumnya ditempati Flexi kemudian akan dialokasikan ke Telkomsel melalui teknologi E-GSM agar nantinya terhubung dengan spektrum 900 MHz. Di spektrum ini nanti, Telkomsel bisa saja menggelar 3G atau bahkan 4G berbasis LTE.

"Rencana bisnis Telkom sudah kita terima. Tak bisa langsung Telkomsel gunakan frekuensi Flexi karena entitas keduanya berbeda. Harus ditarik dulu, baru setelah itu dialokasikan," papar Ketua BRTI Kalamullah Ramli usai Turnamen Futsal Piala Menkominfo, di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, rencana pemindahan pelanggan Flexi sebagai bagian dari penataan ulang frekuensi dalam Peraturan Menteri yang diteken Menkominfo Tifatul Sembiring tak hanya berimbas pada Telkom saja.

Pasalnya di rentang frekuensi 800 MHz juga dihuni oleh operator dengan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) lainnya seperti Bakrie Telecom (Esia), Indosat (StarOne), dan Mobile-8 Telecom (Smartfren).

"Kami ikut mendukung keluarnya aturan penataan frekuensi ini. Kami akan migrasi nantinya sesuai dengan alokasi frekuensi yang ditentukan," ungkap Direktur Network Smartfren Telecom Merza Fachys, masih dalam kesempatan acara yang sama.

Selama ini pita 800 MHz memang identik digunakan bagi teknologi CDMA. Dalam aturan terbaru yang mengatur rentang frekuensi radio 824-835 MHz berpasangan dengan 869-880 MHz dan rentang frekuensi radio 880-890 MHz berpasangan dengan 925-935 dengan moda Frequency Division Duplexing (FDD) bisa diterapkan teknologi netral.

Menurut Merza, Smartfren melalui afiliasi Mobile-8 memiliki frekuensi 800 MHz selebar 5 MHz. Area yang harus berpindah di antaranya Jakarta-Jawa barat-Banten. "Kita siapkan dana untuk pindah. Sementara untuk area dimana belum dimanfaatkan bisa langsung digunakan oleh pihak yang akan mengisi sesuai dengan putusan pemerintah," jelasnya.

Dengan adanya penataan frekuensi, Telkom dan Indosat akan memanfaatkan frekuensi milik Flexi dan StarOne sebagai E-GSM untuk mendukung 3G/4G di frekuensi 900 MHz atau U900. Sementara Bakrie Telecom dan Mobile-8 sepertinya tetap menggunakan teknologi CDMA untuk sementara waktu.

Telkom dan Indosat lebih luwes memainkan U900 karena posisi frekuensinya di Band B berdekatan dengan layanan GSM miliknya di 900 MHz. Sementara Bakrie Telecom dan Mobile-8 berada di band A, dimana keduanya tak memiliki layanan GSM.

Sedangkan Telkom melalui anak usahanya, Telkomsel akan menggelar U900 dengan dukungan lebar frekuensi sebanyak 15 MHz. Kabarnya, dengan pita frekuensi selebar ini nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk menggelar layanan 4G berbasis LTE.Β 

(rou/ash)







Hide Ads
LIVE