Akuisisi Axis, XL Rugi Rp 483 Miliar
Hide Ads

Akuisisi Axis, XL Rugi Rp 483 Miliar

- detikInet
Jumat, 22 Agu 2014 08:25 WIB
Jakarta - Operator seluler XL Axiata mulai merasakan dampak dari hasil merger akuisisi Axis Telekomunikasi Indonesia kepada kinerja keuangannya di semester pertama 2014.

Dalam laporan keuangan yang dirilis XL, anak usaha Axiata ini membukukan kerugian sebesar Rp 483 miliar di semester pertama berbanding terbalik dengan kondisi serupa tahun lalu yang masih untung Rp 670 miliar.

"Kami harus menanggung dampak kerugian dari Axis. Belum lagi dollar AS sedang naik dan utang bertambah. Tetapi semua risiko ini sudah kita perhitungkan. Jika dilihat operasional, kinerja XL diluar perkiraan analis,” kata Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi dalam keterangannya, Jumat (22/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkapkannya, pendapatan XL meningkat sebesar 12% dari tahun lalu menjadi Rp 11,6 triliun di semester pertama 2014 dari Rp 10,3 triliun tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh adanya momentum pertumbuhan pendapatan layanan data yang meningkat 45%, sementara layanan voice dan SMS masing-masing tumbuh 5% dari tahun lalu.

"Layanan data kembali mencetak pertumbuhan yang signifikan sehingga meningkatkan kontribusinya dari 22% tahun lalu menjadi 28% tahun ini terhadap total pemakaian pendapatan XL," paparnya.

Saat ini jumlah pelanggan XL telah mencapai 62,9 juta, meningkat 16% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan pelanggan data XL mencapai 32,2 juta atau 51% dari total pelanggan. Adapun pengguna smartphone XL mencapai 21% dari total pelanggan atau sebanyak 13,3 juta selama kuartal pertama 2014.

XL telah memiliki Node B alias BTS 3G mencapai lebih dari 15.000 Node B sampai dengan semester pertama 2014. Secara total jumlah BTS (2G & 3G) XL saat ini mencapai 47.814 BTS.

Di pos Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) meningkat 2% menjadi Rp 4,3 triliun dengan marjin EBITDA sebesar 37%.

XL telah membelanjakan Rp 2,7 triliun untuk belanja modal yang menggunakan kombinasi dana internal dan hutang. Jumlah hutang XL meningkat menjadi Rp 30,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp 17,1 triliun yang mengakibatkan peningkatan hutang bersih/EBITDA dari 1.7x menjadi 3.2x pada semester pertama 2014.

Lembaga Sekuritas Macquarie mengakui kinerja operasional XL lumayan mengejutkan sepanjang semester pertama 2014 dimana EBITDA berhasil di posisi 37%, diluar perkiraan yang dibuat yakni 33,2%.

Sementara Deutsche Bank dalam kajiannya merespons laporan keuangan XL memprediksi anak usaha Axiata ini akan benar-benar membaik margin keuntungannya setelah tuntas merger dengan Axis dimana bisa mengoptimalkan frekuensi dari Axis dan memperbaiki tarif data yang ditawarkan.

(rou/rou)