Mobile-8 dan Smart 'Menikah' Diam-diam
Hide Ads

Mobile-8 dan Smart 'Menikah' Diam-diam

- detikInet
Jumat, 25 Mar 2011 10:07 WIB
Jakarta - Setelah setahun lamanya 'berpacaran', PT Mobile-8 Telecom Tbk dan PT Smart Telecom akhirnya meresmikan 'pernikahan'-nya menjadi PT Smartfren Telecom Tbk.

'Pernikahan' yang dihadiri oleh 82,79 % pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Hotel The Akmani, Jakarta, ini sengaja dilakukan diam-diam tanpa berani mengundang awak media.

Adapun beberapa keputusan yang disetujui dan disahkan oleh para pemegang saham dalam RUPSLB tersebut, antara lain menyetujui perubahan nama dari PT Mobile-8 Telecom Tbk menjadi PT Smartfren Telecom Tbk, serta menetapkan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut adalah susunannya, berdasarkan keterangan pers yang diterima detikINET, Jumat (25/3/2011):


  • Presiden Komisaris : Henry Cratein Suryanaga
  • Wakil Presiden Komisaris (Independen) : Sarwono Kusumaatmadja
  • Komisaris : Handra Karnadi
  • Komisaris (Independen) : Reynold M. Batubara
  • Presiden Direktur : Rodolfo Pantoja
  • Direktur : Merza Fachys
  • Direktur : Antony Susilo
  • Direktur : Marco Paul Iwan Sumampouw
  • Direktur : Yopie Widjaya
  • Direktur : Anthony C. Kartawiria

Dalam masa 'pacaran' setahun belakangan, aliansi keduanya belum menghasilkan sesuatu yang luar biasa bagi kedua perusahaan. Tercatat, SmartFren hanya meraup 6,5 jutaan pelanggan dimana Smart memiliki  3,8 juta nomor dan Fren 2,7 juta nomor. Saat merger diumumkan, Smart mempunyai 2,5 juta pelanggan dan Fren 3,5 juta nomor.

Merger bisa mulus karena akhir tahun lalu Mobile-8 mengumumkan akan mengakuisisi mayoritas saham Smart senilai Rp 3,703 triliun. Sebenarnya, aksi akuisisi tersebut bukanlah aksi pengambilalihan Smart oleh Mobile-8 karena akhirnya pemilik Smart Telecom-lah yang justru menguasai Mobile-8.

Pasalnya, tiga perusahaan milik Grup Sinarmas telah menjadi pembeli siaga (standby buyer) dalam rights issue Mobile-8 (Fren). Pembeli siaga yang otomatis menjadi pengendali di Fren tersebut adalah PT Bali Media Telekomunikasi (BMT), PT Wahana Inti Nusantara (WIN), dan PT Global Nusa Data (GND).

Ketiganya berpotensi menguasai 66,67% (seluruh saham baru) saham Mobile-8 yang hampir dipastikan tidak akan dibeli pemegang saham lama. Lewat aksi korporasi ini, akhirnya Smart  yang dimiliki Grup Sinarmas bisa melakukan aksi pencatatan jalur belakang (backdoor listing) Smart  ke lantai bursa.

Berdasarkan catatan, Smart memiliki 2.000 unit base transceiver station (BTS). Sementara Mobile-8 sekitar 1.700 unit BTS tanpa memiliki menara. Untuk kanal frekuensi, Smart menguasai 5 kanal di pita 1900 MHz dan Mobile-8 menguasai 4 kanal di pita 800 MHz.

(rou/rou)

Berita Terkait