Merza Fachys, yang kembali dipercaya untuk memimpin Mobile-8 sebagai Presiden Direktur, menegaskan Mobile-8 harus segera mencari jalan keluar yang cepat untuk mengurangi beban usaha.
"Kita sedang review semua kerja sama dengan partner kita, dan akan kita adjust disesuaikan dengan kemampuan perusahan hari ini hingga dua-tiga tahun ke depan," paparnya kepada detikINET, Jumat (12/11/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan review kembali harga dan terms and condition lainnya. Pokoknya yang berat-berat dibuang dulu. Bahkan ganti vendor kalau terpaksa," tandas Merza.
Kabar beredar, Mobile-8 memiliki hutang cukup banyak. Baik hutang kepada vendor untuk perangkat jaringan maupun hutang kepada negara berupa tunggakan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi yang kabarnya mencapai Rp 60 miliar.
Mobile-8 saat ini memiliki total tiga juta pelanggan untuk layanan Fren, Hepi, dan Mobi. Operator ini punya rencana akan memasarkan layanan BlackBerry berbasis CDMA pada 2010 mendatang.
(rou/rou)