Microsoft Diserang Hacker, Ngakunya Dari Sudan
Hide Ads

Microsoft Diserang Hacker, Ngakunya Dari Sudan

Anggoro Suryo - detikInet
Sabtu, 01 Jul 2023 07:14 WIB
NEW YORK, NY - MAY 2: The Microsoft logo is illuminated on a wall during a Microsoft launch event to introduce the new Microsoft Surface laptop and Windows 10 S operating system, May 2, 2017 in New York City. The Windows 10 S operating system is geared toward the education market and is Microsofts answer to Googles Chrome OS. (Photo by Drew Angerer/Getty Images)
Foto: Drew Angerer/Getty Images
Jakarta -

Sekelompok hacker mengaku ada di balik down-nya sejumlah layanan Microsoft pada awal Juni lalu, setelah sebelumnya menyerang sejumlah target di Israel, Swedia, dan banyak negara lain.

Kelompok hacker ini bernama Anonymous Sudan, yang mengaku merupakan kelompok hacker yang membela Afrika dan kekerasan terhadap Muslim di berbagai negara. Kelompok ini mengklaim melancarkan distributed denial of service (DDoS) terhadap Microsoft sebagai aksi balasan terhadap kebijakan AS terhadap konflik militer di Sudan.

Sebagai informasi, Amerika Serikat tengah giat melakukan mediasi di Sudan untuk mendamaikan perang yang tengah terjadi di sana. Pada Mei lalu, korban jiwa akibat perang tersebut sudah mencapai 750 orang dan lebih dari 5000 orang mengalami luka-luka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait soal hacker tersebut, sejumlah pakar keamanan siber memperkirakan kalau kelompok hacker itu beroperasi dari Rusia, dan tujuan serangan sibernya pun tak terkait perang di Sudan. Melainkan atas perintah pemerintah Rusia.

"Anonymous Sudan adalah operasi informasi yang dijalankan Rusia dan bertujuan untuk memakai kredensial Islamnya untuk mendekatkan Rusia dan negara-negara Islam -- dan selalu mengklaim Rusia adalah temannya Muslim," kata Mattias Wahlen, ahli keamanan siber dari Truesec.

ADVERTISEMENT

Menurut investigasi Truesec yang dipimpin Wahlen terhadap Anonymous Sudan, kelompok tersebut mewakili kepentingan Rusia, dan temuan itu juga dikuatkan oleh akhli keamanan siber lain yang juga meneliti grup tersebut.

Dalam beberapa bulan sejak pertama muncul, Anonymous Sudan berulang kali melakukan serangan siber untuk menyebarkan narasi kalau "semua yang bermusuhan dengan Islam dan semua negara yang bermusuhan dengan Islam juga bermusuhan dengan Rusia".

Pihak Microsoft menolak berkomentar mengenai masalah ini, termasuk menolak mengakui kalau serangan terhadapnya itu dilakukan oleh Anonymous Sudan. Mereka hanya mereferensikan postingan blog resminya pada 16 Juni yang menjelaskan hal-hal teknis dari serangan tersebut.

Dalam postingan tersebut, Microsoft menyebut kalau pada awal Juni mereka mengidentifikasi adanya kenaikan trafik pada sejumlah layanan yang berdampak pada ketersediaan layanan tersebut.

Serangan tersebut menyebabkan sejumlah layanan populer Microsoft sempat down, seperti Outlook, Teams, dan OneDrive, demikian dikutip detikINET dari Bloomberg, Sabtu (1/7/2023).




(asj/rns)
Berita Terkait