Pejabat Tinggi Indonesia Disebut Kena Spyware Israel, Siapa?
Hide Ads

Pejabat Tinggi Indonesia Disebut Kena Spyware Israel, Siapa?

Tim - detikInet
Jumat, 30 Sep 2022 14:05 WIB
FILE - A logo adorns a wall on a branch of the Israeli NSO Group company, near the southern Israeli town of Sapir, Aug. 24, 2021. Israeli lawmakers on Tuesday,Jan. 18, 2022, called for a parliamentary inquiry into the police’s alleged use of sophisticated spyware on Israeli citizens, including protesters opposed to former Prime Minister Benjamin Netanyahu, following a newspaper report on the surveillance. (AP Photo/Sebastian Scheiner, File)
Foto: AP Photo/Sebastian Scheiner, File
Jakarta -

Belasan pejabat tinggi di pemerintahan dan militer Indonesia dilaporkan menjadi target spyware Israel pada 2021 lalu.

Dilansir Reuters, ada sembilan orang yang mengetahui masalah ini, dan enam di antaranya mengkonfirmasi kalau mereka menjadi targetnya. Salah satu dari pejabat tinggi yang menjadi target diklaim adalah Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Lalu menurut sumber yang sama, ada juga pejabat militer senior dan pejabat di kementerian luar negeri. Para sumber ini mengetahui kalau mereka menjadi target spyware tersebut setelah mendapat email dari Apple pada November 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam email tersebut, Apple memberi tahu kalau orang-orang itu dipercaya menjadi target serangan siber oleh pihak yang dibekingi pemerintahan negara tertentu, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (30/9/2022).

Apple tak mengungkap jumlah pengguna yang menjadi target dari spyware tersebut, dan menolak berkomentar mengenai hal ini.

ADVERTISEMENT

Namun yang jelas Apple menyatakan kalau orang yang menerima notifikasi tersebut diserang melalui celah ForcedEntry, menggunakan software NSO Group, perusahaan asal Israel pembuat spyware Pegasus.

Tak diketahui apakah serangan siber terhadap pejabat tinggi Indonesia tersebut sukses, dan jika berhasil, apa saja data yang berhasil dicuri.

Namun yang jelas menurut Reuters serangan terhadap pejabat tinggi Indonesia ini adalah salah satu kasus penggunaan spyware terhadap pemerintahan, militer, dan personil kementerian pertahanan, terbesar sampai saat ini.

Diberitakan sebelumnya, Apple menggugat NSO Group pada akhir 2021 lalu akibat spyware Pegasus. Setelah mendaftarkan gugatannya itu, Apple mengambil langkah tambahan, yaitu memberi notifikasi pada pengguna iPhone yang menjadi korban baik lewat SMS, email, ataupun iMessage.

Pengguna iPhone yang menjadi korban Pegasus dengan memanfaatkan celah ForcedEntry tersebut akan diberi notifikasi oleh Apple. Apple sendiri sebenarnya sudah menambal exploit zero click tersebut, namun menurut Apple masih ada sejumlah kecil pengguna yang perangkatnya sudah terlanjur disusupi oleh Pegasus.

Masalah exploit ini membuat Apple melayangkan gugatan ke NSO Group, karena mereka dianggap membobol iPhone menggunakan Pegasus.




(asj/fyk)