Alisa Shevchenko, Hacker Wanita Rusia yang Bikin Marah Amerika
Hide Ads

Alisa Shevchenko, Hacker Wanita Rusia yang Bikin Marah Amerika

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 14 Sep 2022 16:10 WIB
Jakarta -

Dunia hacker memang didominasi oleh kaum pria, tapi ada juga dari kaum hawa alias wanita. Salah satunya yang cukup terkenal adalah Alisa Shevchenko asal Rusia dan berdarah Ukraina. Dia juga dikenal dengan nama Alisa Esage.

Wanita berusia 37 tahun ini antara lain gemar berburu kelemahan software Microsoft, Firefox, sampai Google. Dia menjadi partisipan wanita pertama di Pwn2Own, kompetisi hacker profesional dunia. Elisa sering menjadi pembicara di konferensi sekuriti dunia dan karyanya dipublikasikan di berbagai jurnal.

Tak hanya itu, dia juga memiliki perusahaan Zero Day Engineering yang menawarkan konsultasi seputar celah keamanan siber. Elisa pernah pula bekerja untuk Kaspersky.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 2017, pemerintah Amerika Serikat menuding Elisa membantu Vladimir Putin mengganggu Pilpres AS 2016. Perusahaannya masuk dalam daftar sanksi karena memberi data teknis ke militer Rusia.

Elisa saat itu langsung membantahnya, bahwa dia tak pernah bekerja untuk pemerintah Rusia. Ia menilai pemerintah AS sembarangan menuduhnya dan perusahaannya.

ADVERTISEMENT

"Hacker wanita muda dan perusahaan kecil sepertinya adalah target sempurna. Aku tidak mencoba bersembunyi, aku banyak bepergian dan orang yang bersahabat," sebutnya, seperti dikutip detikINET dari Guardian.

"Dan yang paling penting, aku tidak punya banyak uang, power atau koneksi di belakangku. Jadi tersangkanya bisa siapa saja," tambah dia dalam komunikasi tersandi.

Hacker yang mengaku belajar sendiri ini berkisah memang pernah didekati oleh pemerintah Rusia. Namun demikian, dia mengklaim selalu menolaknya.

Pada tahun 2015, media Forbes menyebut dia bekerja untuk DialogNakua, peruahaan Rusia yang bermitra dengan Kemenhan Rusia. Namun Alisa mengklaim pekerjaannya tidak mungkin digunakan untuk menyerang sistem suatu negara.

Kini, Elisa cukup aktif di media sosial, khususnya di Twitter, di mana dia meraup puluhan ribu follower. Dia tetap sibuk bekerja di dunia keamanan siber.

(fyk/rns)