Carut marut kebocoran data dan respons Kominfo, dijawab hacker Bjorka dengan sebutan idiot. Masalah jadi panjang sampai DPR.
Babak baru masalah kebocoran data registrasi SIM prabayar memanas ketika sang hacker meledek respons dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Inilah runutan kejadiannya.
1. Kominfo minta hacker jangan serang, dibalas: Stop Being An Idiot
Hacker Bjorka mengirimkan pesan menohok untuk . Pesan tersebut Bjorka ungah masih di situs forum Breached.to pada 6 September 2022. Dia membuat thread baru di bagian The Lounge dan diberikan judul 'Pesan Saya untuk Pemerintah Indonesia'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"STOP BEING AN IDIOT," tulisnya dengan huruf kapital berwarna merah.
Itu adalah tanggapan Bjorka atas respons Kominfo terkait kebocoran 1,3 miliar data registrasi SIM prabayar. Kominfo minta sang hacker berhenti menyerang Indonesia, sebab perbuatannya itu merugikan masyarakat.
"Kalau bisa jangan menyerang. Tiap kali kebocoran data yang dirugikan ya masyarakat, kan itu perbuatan illegal access," ujar Semuel Abrijani Pangerapan, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kominfo saat konferensi pers pada Senin (5/9).
2. Pengamat nilai Kominfo tetap harus tanggung jawab, jangan baper
Terkait manuver hacker Bjorka, sejumlah pengamat bereaksi. Masyarakat jelas adalah korban, oleh karena itu jelas ada porsi tanggung jawab pemerintah.
"Jadi, ini semakin menegaskan bahwa seharusnya Kominfo yang bertanggung jawab terhadap terjadinya kebocoran data ini,"
ujar Chairman CISSReC Pratama Persadha, Rabu (8/9).
Pratama bilang masyarakat dan operator seluler tidak bisa disalahkan, karena hacker mengambil data dengan lengkap dan utuh. Oleh karena itu Kominfo harus terbuka, dimana sumber kebocorannya.
Sementara, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi, mengatakan seharusnya pesan hacker Bjorka ini jangan bikin Kominfo jadi baper. Ini justru jadi pelecut bagi Kominfo untuk mengatasi kebocoran data.
"Harus jadi tantangan bagi Pak Dirjen Aptika untuk tidak menjadi seperti yang dikatakan Bjorka. Perlu kerja keras sedikit lah. Ini bukan masalah biasa yang dihadapi dengan cara-cara biasa, harus ada upaya extraordinary," ujar Heru, Rabu (7/9).
Halaman selanjutnya: Kominfo lempar bola ke BSSN >>>