Hacker Bjorka Bilang Idiot dan Lempar Bola Ala Kominfo
Hide Ads

Round Up

Hacker Bjorka Bilang Idiot dan Lempar Bola Ala Kominfo

Tim - detikInet
Kamis, 08 Sep 2022 06:16 WIB
Jakarta -

Carut marut kebocoran data dan respons Kominfo, dijawab hacker Bjorka dengan sebutan idiot. Masalah jadi panjang sampai DPR.

Babak baru masalah kebocoran data registrasi SIM prabayar memanas ketika sang hacker meledek respons dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Inilah runutan kejadiannya.

1. Kominfo minta hacker jangan serang, dibalas: Stop Being An Idiot

Hacker Bjorka mengirimkan pesan menohok untuk . Pesan tersebut Bjorka ungah masih di situs forum Breached.to pada 6 September 2022. Dia membuat thread baru di bagian The Lounge dan diberikan judul 'Pesan Saya untuk Pemerintah Indonesia'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"STOP BEING AN IDIOT," tulisnya dengan huruf kapital berwarna merah.

Itu adalah tanggapan Bjorka atas respons Kominfo terkait kebocoran 1,3 miliar data registrasi SIM prabayar. Kominfo minta sang hacker berhenti menyerang Indonesia, sebab perbuatannya itu merugikan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Kalau bisa jangan menyerang. Tiap kali kebocoran data yang dirugikan ya masyarakat, kan itu perbuatan illegal access," ujar Semuel Abrijani Pangerapan, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kominfo saat konferensi pers pada Senin (5/9).

2. Pengamat nilai Kominfo tetap harus tanggung jawab, jangan baper

Terkait manuver hacker Bjorka, sejumlah pengamat bereaksi. Masyarakat jelas adalah korban, oleh karena itu jelas ada porsi tanggung jawab pemerintah.

"Jadi, ini semakin menegaskan bahwa seharusnya Kominfo yang bertanggung jawab terhadap terjadinya kebocoran data ini,"
ujar Chairman CISSReC Pratama Persadha, Rabu (8/9).

Pratama bilang masyarakat dan operator seluler tidak bisa disalahkan, karena hacker mengambil data dengan lengkap dan utuh. Oleh karena itu Kominfo harus terbuka, dimana sumber kebocorannya.

Sementara, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi, mengatakan seharusnya pesan hacker Bjorka ini jangan bikin Kominfo jadi baper. Ini justru jadi pelecut bagi Kominfo untuk mengatasi kebocoran data.

"Harus jadi tantangan bagi Pak Dirjen Aptika untuk tidak menjadi seperti yang dikatakan Bjorka. Perlu kerja keras sedikit lah. Ini bukan masalah biasa yang dihadapi dengan cara-cara biasa, harus ada upaya extraordinary," ujar Heru, Rabu (7/9).

Halaman selanjutnya: Kominfo lempar bola ke BSSN >>>

3. DPR bilang kebocoran data sudah keterlaluan

Kebocoran data jadi sorotan Komisi I DPR yang rapat dengan Kominfo. Bayangkan, ada 3 kasus dalam rentang sebulan. Ada kebocoran data 17 juta pelanggan PLN pada 19 Agustus, kebocoran data IndiHome pada 21 Agustus dan kebocoran data registrasi SIM prabayar.

"Data breach sampai tiga kali dalam sebulan itu menurut saya sudah keterlaluan," ungkap Anggota Komisi I DPR Nico Siahaan saat Rapat Kerja Menkominfo dengan Komisi I DPR RI, Jakarta, Rabu (7/9).

Kominfo diminta jangan cuma mengimbau stop hacking. Namun, Kominfo juga dituntut berbuat lebih konkrit untuk melindungi data masyarkat.

"Hacker itu tidak cukup dengan hanya diminta 'stop hacking'. Kalau bisa begitu, mungkin kita tidak perlu Polisi dan TNI, kita cukup dengan 'maling jangan nyolong'," ungkap Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno.

4. Jurus lempar bola ala Kominfo

Mendapat banyak kritikan dari DPR, Menkominfo Johnny G Plate buka mulut. Dia mengungkapkan bahwa insiden serangan siber bagian dari tanggung jawab Kominfo melainkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Kami menjawab ini semuanya agar publik mengetahuinya, tapi bukan menjadi domain dan tugasnya Kominfo dalam kaitan hal-hal teknis serangan siber, karena serangan siber sekali lagi domain BSSN," tukasnya.

Menkominfo juga mengomentari kata-kata kasar Bjorka yang menurutnya tidak etis dan mengotori ruang digital. Dia mengingatkan hukuman untuk pelanggaran data pribadi tidaklah ringan.

"Sanksi pidananya tidak ringan, sanksi dendanya cukup besar untuk ukuran Indonesia," kata Johnny.