Ada Korea Utara di Balik Peretasan Axie Infinity
Hide Ads

Ada Korea Utara di Balik Peretasan Axie Infinity

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Selasa, 19 Apr 2022 07:16 WIB
Axie Infinity
Foto: Dok. Sky Mavis
Jakarta -

Kementerian Keuangan AS (US Treasury Department) menyatakan geng hacker asal Korea Utara ada di balik pencurian mata uang kripto senilai USD 625 juta pada Maret lalu.

Geng hacker yang dimaksud adalah Lazarus Group, yang dituding mencuri mata uang kripto senilai USD 600 juta dari jaringan Ronin, yaitu blockchain perusahaan game Vietnam bernama Sky Mavis.

Sky Mavis ini, lewat Ronin, adalah blockchain di balik game NFT populer bernama Axie Infinity. Jaringan blockchain tersebut dibuat untuk menghindari kepadatan di jaringan Ethereum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Maret lalu mata uang uang kripto senilai USD 625 juta atau Rp 8,9 triliun, dicuri dari Ronin. Serangan hacker itu berfokus pada jembatan ke blockchain Ronin, yang menjadi penengah antara Axie Infinity dan berbagai blockchain mata uang kripto lain seperti Ethereum.

ADVERTISEMENT

Pengguna bisa menyimpan Ethereum ataupun USDC ke Ronin, yang kemudian bisa dipakai untuk membeli barang NFT ataupun mata uang dalam game, dan juga sebaliknya.

Hubungan antara peretasan ini dengan Lazarus terlihat saat Kementerian Keuangan AS memperbarui daftar sanksi untuk Lazarus Group. Dalam daftar tersebut kini ada alamat mata uang kripto yang dipakai untuk mencuri dari jaringan Ronin tersebut.

Sky Mavis pun mengaku sudah mengetahui daftar baru dari Kementerian Keuangan AS tersebut, demikian dikutip detikINET dari Zdnet, Senin (18/4/2022).

"Kami masih memproses tambahan langkah keamanan sebelum dipasang ke Ronin Bridge untuk memitigasi ancaman keamanan di masa depan. Perkiraan jembatan ini akan kembali beroperasi pada akhir bulan," jelas Sky Mavis dalam keterangannya.

USD 625 juta yang dicuri oleh Lazarus ini sangatlah besar, sebagai perbandingan, menurut Chainalysis pada 2021 nilai mata uang kripto yang dicuri hacker asal Korut itu nilainya tak sampai USD 400 juta.

Lazarus sendiri bukan hacker kemarin sore, karena mereka sudah malang melintang di dunia maya sejak lama. Salah satu aksi peretasannya yang bikin heboh adalah aksinya menghapus data dari jaringan komputer milik Sony Pictures Entertainment pada 2014.




(asj/asj)