Huawei Dorong Penguatan Ekosistem Kedaulatan dan Perlindungan Data
Hide Ads

Huawei Dorong Penguatan Ekosistem Kedaulatan dan Perlindungan Data

Tim - detikInet
Sabtu, 16 Apr 2022 14:30 WIB
Suasana acara
Suasana acara. Foto: Huawei
Jakarta -

Websummit DataSecurAI 2022 yang mengusung tema membangun dunia pintar aman dan tepercaya menyepakati adanya isu-isu kritikal yang harus diantisipasi dan dikelola. Beragam tantangan seperti makin dibutuhkannya protokol arus data internasional seiring meningkatnya transformasi digital, serta makin vitalnya kedaulatan dan keamanan data dalam mendukung keberhasilan transformasi ekonomi digital, mengemuka dari gagasan pemerintah, legislatif, asosiasi dan komunitas, serta pelaku industri dan pengembang TIK.

Tampil sebagai pembicara utama pada gelaran pertemuan tingkat tinggi yang digelar daring selama 3 hari baru-baru ini antara lain Bambang Soesatyo, Ketua MPR, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Chair Sherpa G20, Mira Tayyiba, Ketua Digital Economy Working Group (DEWG) G20 sekaligus Sekjen Kominfo, dan Jacky Chen CEO Huawei Indonesia.

Bambang Soesatyo menekankan pentingnya bagi negara kepulauan seperti Indonesia memperhatikan pembangunan konektivitas dalam penguatan ekosistem TIK. "Indonesia masih memiliki banyak daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh infrastruktur telekomunikasi, internet, listrik, konektivitas jalan. Di sinilah peran BAKTI Kominfo dan Huawei membangun daerah 3T, Tertinggal, Terluar dan terpencil. Di negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17,000 pulau, dan 3 zona waktu, misalnya pembangunan konektivitas di Papua dan Kalimantan," kata Ketua MPR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga Hartarto mengatakan peningkatan teknologi digital telah mendorong ekonomi digital tampil sebagai mesin baru dari perekonomian. Tahun 2021 nilai ekonomi digital sebesar Rp 70 miliar dan di tahun 2030 diperkirakan akan meningkat hampir 5 kali lipat jadi Rp 330 miliar. Perkembangan ekonomi digital yang pesat diikuti peningkatan resiko kejahatan siber, kebocoran data atau kegagalan dalam melindungi data.

"Gagasan serta serangkaian aksi nyata dari berbagai pihak seperti yang ditunjukkan melalui kolaborasi sinergis antara kementerian, dunia pendidikan, BSSN, ABDI, Huawei, BRI, dan pelaku industri lainnya pada Websummit ini terus diperlukan untuk mendukung keberhasilan transformasi digital Indonesia. Kami mengapresiasi kolaborasi ini," kata Menko Perekonomian.

ADVERTISEMENT

Sementara, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, Kepala BSSN mengatakan keamanan siber telah menjadi isu prioritas di berbagai negara termasuk di Indonesia. Hinsa menambahkan Indonesia secara aktif mendorong kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan baik publik maupun swasta dalam memperkuat peran dan berbagi informasi terkait keamanan siber.

"Dibutuhkan dukungan penuh komitmen dari semua pihak untuk turut menjaga ketahanan dan kedaulatan data nasional. Apresiasi kami atas konsistensi dari Asosiasi Big Data Indonesia (ABDI), Huawei dan juga pihak-pihak lain dalam terus memperkuat sinergi khususnya dalam mengedukasi ekosistem terhadap isu-isu keamanan siber," tegas Kepala BSSN.

Mira Tayyiba, Sekjen Kominfo sekaligus Ketua DEWG G20 menyampaikan isu keamanan siber, dan perlindungan data jadi topik sentral dalam pembahasan isu prioritas Cross Border Data Flow dan Data Free Flow with Trust. "Kementerian Kominfo menyampaikan apresiasi besar atas terselenggaranya Data SecurAI Websummit sebagai ruang dialog pihak-pihak dengan ketertarikan, pengetahuan, maupun pengalaman dalam issue keamanan siber dan perlindungan data" kata dia.

Apresiasi terhadap para pemangku kepentingan yang mendukung terselenggaranya Data SecurAI Websummit juga disampaikan oleh ABDI sebagai mitra strategis DEWG 20. Ketua ABDI Dr Rudi Rusdiah, MA mengatakan bahwa wacana penguatan ekosistem bagi keamanan, kedaulatan dan perlindungan data memerlukan kolaborasi lintas matra, termasuk pemangku kepentingan yang memiliki reputasi dan kepakaran global.

"Karena itu, kami gembira dengan hadirnya Huawei sebagai penyedia TIK global untuk berkontribusi dalam rangkaian diskusi. Huawei telah berpartisipasi dalam KTT web kami selama tiga tahun berturut-turut, kami berterima kasih kepada Huawei atas dukungan yang tiada hentinya." katanya.

Sementara itu, Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia menegaskan sebagai penyedia solusi telekomunikasi global, Huawei selalu memprioritaskan keamanan data dan perlindungan privasi. "Kami telah lama memasukkan persyaratan ini ke dalam proses bisnis kami. Oleh karena itu, kami mengapresiasi diskusi hari ini, yang dipimpin di bawah Presidensi G20 Indonesia, untuk menggarisbawahi pentingnya keamanan data, perlindungan privasi dalam memastikan dunia masa depan yang adil, merata, aman, dan cerdas."

"Indonesia seperti kereta cepat melaju di jalur cepat menuju digitalisasi. Kami sangat yakin Indonesia siap dan pasti akan berhasil mencapai visi nasional transformasi digital. Huawei akan melakukan segala upaya untuk membantu Indonesia tetap berjalan di jalur melalui teknologi canggih dan aman," tegas Jacky dalam keterangannya.




(fyk/fyk)