Situs Pemerintah Ukraina Kena Serangan Siber
Hide Ads

Situs Pemerintah Ukraina Kena Serangan Siber

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 24 Feb 2022 14:45 WIB
Microsoft Deteksi Malware Destruktif Menginfeksi Puluhan Situs Web Pemerintah Ukraina
Foto: DW (News)
Jakarta -

Sejumlah situs pemerintahan utama di Ukraina tak bisa diakses pada Kamis pagi waktu setempat, setelah beberapa hari sebelumnya juga mengalami serangan siber berjenis distributed denial of service (DDoS).

Situs yang tak bisa diakses itu antara lain adalah situs Kementerian Kabinet, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Infrastruktur, Kementerian Pendidikan, dan lain-lain.

Tak cuma itu, ada juga serangan siber yang lebih berbahaya, yang juga baru ditemukan. Yaitu malware penghapus data yang ditemukan di ratusan komputer di Ukraina, yang ditemukan oleh peneliti keamanan, yang menduga kalau ini adalah bagian dari kampanye serangan siber yang disiapkan oleh Rusia untuk Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menemukan adanya beberapa organisasi komersial dan pemerintahan di Ukraina yang terdampak dari aktivitas malware berbahaya hari ini," jelas Charles Carmakal, SVP dan CTO Mandiant, perusahaan keamanan siber.

Aksi peretasan ini terjadi setelah Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan agar Rusia membatasi aksi militernya, demikian dikutip detikINET dari CNN, Kamis (24/2/2022).

ADVERTISEMENT

Sementara itu pemerintah Amerika Serikat sudah memperingatkan kalau Rusia memang hampir pasti melakukan serangan siber untuk mengiringi aksi militernya di Rusia.

Presiden AS Joe Biden pun pada Januari lalu sudah memperingatkan jika Rusia bersikeras melanjutkan serangan siber ke Ukraina, AS bisa meresponnya dengan melakukan serangan siber ke Rusia.

Saat ini, presiden Rusia Vladimir Putin sudah memulai operasi militernya di Ukraina. Namun sebenarnya, serangan siber Rusia ke Ukraina sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu.

"Rusia tidak lantas tiba-tiba memutuskan menginvasi Ukraina minggu ini. Perencana militer sudah menyiapkan kampanye ini setahun sebelumnya," jelas Rick Holland, Chief Information Security Officer di perusahaan keamanan siber bernama Digital Shadows.

Kampanye serangan siber itu berbentuk penyebaran hoax, serangan DDoS, dan menyusupkan malware penghapus data ke berbagai sistem komputer di Ukraina. Semua itu, menurut Holland, adalah bagian dari doktrin militer Rusia.

Sebelumnya diberitakan, berbagai situs bank dan pemerintahan Ukraina sempat mengalami serangan DDoS massal, yang membuat situs tersebut tidak bisa diakses.

*Anda kini bisa cek harga dan perbandingan smartphone terbaru di detikINET. Silakan klik DI SINI.

Simak Video 'Putin Luncurkan Invasi Skala Penuh ke Ukraina!':

[Gambas:Video 20detik]



(asj/fay)