Antara tanggal 9 sampai 17 Desember 2021, sebuah data center berisikan server buatan HP jadi kontributor terbesar di blockchain Raptoreum. Bahkan pada puncaknya, data center tersebut menghasilkan uang kripto paling banyak dibanding penambang yang lain.
Rupanya pada tanggal tersebut, data center tersebut sedang diretas dan dikuasai oleh hacker. Si hacker memanfaatkan data center HP tersebut untuk menambang mata uang kripto Raptoreum, dan menghasilkan sekitar USD 110 ribu atau Rp 1,5 miliar.
Tak diketahui data center milik siapa yang diretas, namun yang kemungkinan mereka adalah satu dari ratusan perusahaan yang melaporkan dirinya sebagai korban celah Log4J, yang sempat ramai menjadi perbincangan, termasuk Amazon, IBM, dan Microsoft.
Celah Log4J pertama ditemukan pada awal Desember, dan celah ini membuat hacker bisa menyusupkan kode-kode tertentu ke sistem korbannya. Saat ini celah tersebut memang sudah ditambal, tepatnya pada 17 Desember lalu, yang bersamaan dengan berhentinya penambangan Raptoreum di data center tersebut.
Meski begitu masih ada satu server yang masih lanjut menambang. Kemungkinannya ada beberapa, yaitu mungkin server tersebut belum memperbarui patchnya, atau mungkin memang dijadikan honeypot, alias sengaja dibiarkan untuk keperluan penyelidikan dan lain sebagainya.
Blockchain Raptoreum menggunakan algoritma GhostRider sebagai basisnya. Algoritma inilah yang membuat server HP tersebut diretas, karena server tersebut menggunakan prosesor AMD Epyc. Apa hubungannya?
Rupanya GhostRider ini 'sangat menyukai' prosesor Epyc tersebut karena kapasitas L3 cachenya yang besar, sehingga penggunaan prosesor ini untuk menambang bakal lebih efektif dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar, terlebih lagi pada prosesor dengan L3 cache 256MB dan punya core 32 atau lebih.
Baca juga: Mengenal NFT, Cara Pakai Hingga Manfaatnya |
Server HP yang menjadi korban itu, dari hasil investigasi informal yang dilakukan developer Raptoreum, adalah server HP seri 9000 yang menggunakan prosesor Epyc, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (28/12/2021).
Selama server HP itu diretas dan dipakai menambang, hasil yang didapat mencapai 3,4 juta RTM, yang nilainya mencapai USD 110 ribu. Sejauh ini si hacker sudah menjual setengahnya ke CoinEx dan menyimpan setengahnya. Namun nilai dari Raptoreum yang disimpan tersebut sudah sedikit menurun dibanding sebelumnya.
Simak Video "Video: Harga Bitcoin Sentuh Rp 1,8 M, Apa Penyebabnya?"
(asj/fay)