Geger 2 Juta Data Nasabah BRI Life Diduga Bocor
Hide Ads

Round-up

Geger 2 Juta Data Nasabah BRI Life Diduga Bocor

Tim - detikInet
Rabu, 28 Jul 2021 08:15 WIB
Hacker Rusia Berhasil Membobol Jaringan Komunikasi Pemerintah Jerman
2 juta data client BRI Life diduga bocor. Foto: DW (News)
Jakarta -

Sebanyak 2 juta data pengguna BRI Life, perusahaan asuransi milik BRI, disebut bocor dan diperjualbelikan di internet oleh hacker yang belum teridentifikasi.

"Kebocoran besar, pelaku menjual data sensitif dari BRI Life, perusahaan asuransi Bank Rakyat Indonesia. Dalam video, mereka mendemonstrasikan data besar yang mampu mereka dapatkan," sebut akun Twitter @UnderTheBreach.

Tak hanya 2 juta data klien BRI Life terdampak, berikut pula 463 ribu dokumen. Data-data tersebut dilaporkan dijual di dark web dengan harga permintaan USD 7.000 atau di kisaran Rp 101 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komputer Karyawan

Akun lain yang mengabarkan kebocoran tersebut adalah dari perusahaan keamanan cyber @HRock. Disebutkan bahwa kemungkinan komputer karyawan BRI Life yang menjadi sarana bagi hacker untuk menggondol data.

"Kami mengidentifikasi beberapa komputer karyawan BRI Life dan Bank Rakyat Indonesia yang mungkin membantu hacker mendapatkan akses awal pada perusahaan ini," klaim mereka.

ADVERTISEMENT

Data yang diangkut disebutkan termasuk kartu identifikasi, foto buku rekening, akte kelahiran, data terkait kesehatan dan lain sebagainya. Ditampilkan pula beberapa contoh dokumen yang bocor seperti KTP dan dokumen pemeriksaan kesehatan.

BRI Life Investigasi

Mendapati kabar kebocoran data, pihak BRI Life pun langsung bereaksi. Mereka mengaku sedang menginvestigasi kasus ini.

"Kami sedang memeriksa dengan tim dan akan menyediakan update segera pada saat investigasi sudah selesai," kata CEO BRI Life, Iwan Pasila seperti dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (27/7/2021).

Sementara dalam keterangan resminya BRI Life mengaku telah menggandeng tim independent yang memiliki spesialisasi di bidang cyber security. Keduanya akan melakukan penelusuran jejak digital dalam rangka investigasi dan melakukan hal-hal yang diperlukan guna meningkatkan perlindungan data pemegang polis BRI Life.

Hal tersebut sebagai tindak lanjut atas adanya berita di social media pada tanggal 27 Juli 2021 mengenai dugaan pencurian data. Corporate Secretary BRI Life Ade Nasution mengungkapkan BRI Life menjamin hak pemegang polis sesuai dengan polis yang dimiliki.

"BRI Life terus melakukan upaya maksimal untuk melindungi data pemegang polis melalui penerapan tata kelola teknologi informasi dan tata kelola data sesuai ketentuan dan standar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya dalam keterangan yang diterima detikINET, Selasa (27/7/2021).

Terkait dugaan pencurian tersebut BRI Life akan berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk diproses lebih lanjut. BRILife juga menyatakan tidak pernah memberikan data pribadi kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Apabila ada permintaan data pribadi yang mengatasnamakan atau mengkaitkan dengan kepemilikan polis di BRILife, maka pemegang polis diharapkan dapat menghubungi layanan resmi BRI Life melalui Call Center di Nomor 1500087, WhatsApp Corporate 0811-935-0087 atau email cs@brilife.co.id.

"BRI Life berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan asuransi jiwa bagi sebanyak mungkin masyarakat di Indonesia dengan terus mengembangkan penerapan prinsip tata kelola yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku," pungkas Ade.



Simak Video "Video BRI Diduga Jadi Korban Ransomware: Kami Pastikan Data Nasabah Aman"
[Gambas:Video 20detik]