Data CIA Didagangkan di Internet
Senin, 13 Mar 2006 10:02 WIB

Jakarta - Identitas 2.653 karyawan agen rahasia Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), bisa jadi dagangan pihak penyedia data di internet. Demikian halnya dengan informasi rahasia milik belasan agen rahasianya.Hal tersebut terungkap dari investigasi yang dilakukan koran Chicago Tribune. Seperti dikutip detikinet, Senin (13/3/2006) dari Associated Press, Chicago Tribune menyebutkan informasi tersebut didapatnya dari penyedia data, yang memungut bayaran untuk mengakses data tersebut. Meski melaporkan hasil temuannya di edisi Minggu, koran tersebut tidak membeberkan identitas atau informasi detil lain yang didapatnya, dengan alasan hal itu akan membahayakan karyawan CIA.Pihak koran menyebutkan, tidak semua dari data yang tersebar adalah milik agen rahasia. Sejumlah data yang ada dalam temuan tersebut bukan informasi rahasia, seperti data diri mantan Direktur CIA George Tenet. Pihak koran mengaku telah melaporkan temuannya ke CIA, dan mereka mengenali sebagian daftar nama yang tertera disitu, yang beberapa diantaranya adalah agen rahasia.Sebelumnya, dugaan bocornya identitas agen rahasia sempat jadi isu santer. Kala itu, Departemen Kehakiman Amerika Serikat sempat melakukan investigasi, untuk mengetahui apakah petugas administrasi presiden George W. Bush membocorkan identitas agen rahasia CIA Valerie Plame, kepada para wartawan pada tahun 2003."Perlindungan data senantiasa jadi perhatian kami, dan kami selalu berusaha memperketatnya," kata juru bicara CIA, Tom Crispell.Chicago Tribune menyebutkan, data yang mereka dapat dari penyedia data mencakup daftar telepon, transaksi real estate, catatan voting, catatan pajak properti dan berbagai dokumen keuangan dan hukum. Ada juga daftar nomor telepon internal kantor dan alamat surat-menyurat rahasia yang digunakan dalam penyamaran. (nks)
(ketepi/)