Antisipasi Eksploitasi Metadata
Lalu apa yang harus dilakukan ? Apakah harus uninstal WhatsApp dan berpindah ke messaging lain seperti Telegram atau Signal ?
Supaya lebih adil, sebenarnya apa yang dilakukan Facebook group ini tidak berbeda dengan perusahaan internet lain. Sebagai contoh di Youtube, anda bisa memilih untuk tidak mendapatkan iklan dan membayar uang berlangganan. Namun tetap saja metadata anda diolah oleh Youtube dan digunakan untuk kepentingannya, salah satunya adalah untuk menampilkan rekomendasi video lain ketika anda menonton suatu video. Jadi dalam kasus ini, sudah bayarpun tetap metadatanya diolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut hemat saya, pada prinsipnya perusahaan internet yang manapun akan melakukan pola yang sama. Siapapun yang memiliki akses ke pasar dan menguasai pangsa pasar terbesar cenderung akan melakukan aksi monopolistik, kecuali ada pihak yang lebih berkuasa mengontrol.
Ambil contoh PLN, jika tidak diregulasi oleh pemerintah dan mereka menaikkan harga 3 kali lipat sekalipun konsumen marah, namun mereka tidak dapat hidup tanpa listrik dan harus membayar. Masalah ini bisa dicegah karena ada pemerintah yang menjaga dengan regulasi atau ada persaingan dimana ada perusahaan lain yang juga menjual listrik sehingga tindakan monopolistik bisa ditekan.
Prinsip kerja perusahaan internet sangat simpel, ciptakan produk baru, disrupsi pasar gemuk yang ada. Kalahkan kompetitor dengan berbagai macam cara, seperti jual produk di bawah modal, adu kuat bakar uang sampai semua kompetitor menyerah. Setelah dirinya menjadi penguasa tunggal dan meraksasa maka ia dapat memiliki kekuatan monopolistik dan mendikte pasar gemuk sendirian.
Karena itu kunci menghadapi masalah ini adalah peran pemerintah yang kuat melindungi konsumen dan konsumen secara sadar berusaha mencegah pasar menjadi monopolistik.
Dari sisi positifnya sebenarnya Indonesia merupakan pasar ke 3 terbesar didunia bagi WhatsApp dan harusnya pemerintah (Kominfo, Depkeu) jeli menangkap peluang untuk mendapatkan pajak dari iklan yang dinikmati oleh perusahaan internet. GDPR yang diterapkan oleh Uni Eropa mungkin bisa menjadi satu contoh peran regulator dalam menghadapi perusahaan internet.
Lalu sebagai konsumen, apa yang dapat anda lakukan ?
Pertama tentunya secara sadar mencegah satu perusahaan menguasai pasar terlalu besar, gunakan lebih dari 1 aplikasi messaging. Mulai gunakan Telegram, Line atau Signal BUKAN karena lebih aman atau tidak mengeksploitasi data penggunanya karena pada prinsipnya semua penguasa pasar akan melakukan hal yang sama karena ada biaya besar pengadaan layanan (bandwidth, server, dll) yang harus mereka tanggung.
Tetapi alasan utamanya adalah supaya tidak ada penguasa pasar yang terlalu dominan sehingga mampu / berani melakukan tindakan arogan yang cenderung monopolistik, konsumen diminta memilih setuju atau tidak usah pakai aplikasinya. Tanpa memberikan pilihan lain.
Yang kedua adalah tips kecil jika tidak ingin menerima iklan yang terkadang sangat menyebalkan. Gunakan program Ad Blocker di peramban, hal ini akan secara efektif mencegah tampilnya iklan ketika anda sedang berselancar. Namun anda jangan terlalu paranoid juga dengan iklan, karena iklan pada tingkat yang wajar juga berguna bagi konsumen, namun iklan yang terlalu banyak bukannya membantu malah akan menyebalkan dan mengganggu. Jadi pada situs-situs tertentu yang berguna dan mengandalkan hidup pada iklan, kita bisa berbaik hati menonaktifkan ad blocker pada situs tersebut.
![]() |
*) Alfons Tanujaya adalah ahli keamanan cyber dari Vaksincom. Dia aktif mendedikasikan waktunya memberikan informasi dan edukasi tentang malware dan cyber security bagi komunitas IT Indonesia.