Untung Rugi Pindah dari WhatsApp ke Telegram
Hide Ads

Untung Rugi Pindah dari WhatsApp ke Telegram

Aisyah Kamaliah - detikInet
Selasa, 12 Jan 2021 16:29 WIB
SAN FRANCISCO, CA - FEBRUARY 19:  Facebook and WhatsApp logos are displayed on portable electronic devices on February 19, 2014 in San Francisco City. Facebook Inc. announced that it will purchase smartphone-messaging app company WhatsApp Inc. for $19 billion in cash and stock.  (Photo Illustration by Justin Sullivan/Getty Images)
Kerugian pindah dari WhatsApp ke aplikasi pesan lain. Foto: GettyImages
Jakarta -

Sebagian pengguna WhatsApp (WA) mulai perlahan meninggalkan platform ini dan berpindah ke Telegram atau Signal. Kalau menurut pakar, apa yang akan dilakukan? Tetap di WhatsApp atau pindah ke platform lain?

Pakar keamanan internet dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengungkapkan bahwa jika menimbang keuntungan dan kerugian meninggalkan WhatsApp, maka menurut dia lebih banyak kerugian yang didapatkan. Sisi kerugiannya itu dikarenakan hampir semua kontak memilih memakai WhatsApp, dengan kata lain WA memang platform yang populer.

"Apa dia bisa langsung berpindah messaging?" ujarnya melalui pesan singkat kepada detikINET, Selasa (12/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa saran Alfons dalam menyikapi kebijakan privasi baru WA? Alfons menyarankan dua hal supaya masyarakat dapat untungnya dan tidak dapat ruginya. Pertama adalah dengan tetap mempertahankan penggunaan WhatsApp. Namun, dia menyarankan mulai perlahan-lahan memindahkan beberapa group penting ke Telegram. Chat umum di WhatsApp, chat penting di Telegram.

"Kedua, install ad blocker di peramban. Ini bisa menekan iklan yang muncul ketika mengakses Facebook atau situs lainnya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut dari sisi keuntungan, Alfons mengatakan pindah platform sebenarnya sama saja. Sebab, messaging lain tetap harus membiayai operasionalnya, tidak mungkin gratis.

"Paling pilihannya messaging berbayar. Tetapi apa mau konsumennya disuruh bayar pakai messaging. Maunya kan gratis tapi bagus hahaha," tuturnya.

Sebenarnya, ada juga lho platform messaging lokal yang bisa digunakan. Alfons menyinggung 'Palapa' yang mana merupakan buatan lokal nih, detikers. Ada yang sudah pernah coba?

Sebagai informasi, WhatsApp telah memiliki sekitar 2 miliar pengguna, angka yang jauh di atas rivalnya seperti Telegram dan Signal. Akan tetapi, Telegram dan Signal memiliki kenaikan jumlah unduhan aplikasi setelah adanya kebijakan privasi baru WA. Lebih dari 100 ribu pengguna memasang Signal dari toko aplikasi Apple dan Google dalam dua hari sedangkan Telegram mendapatkan hampir 2,2 juta kali download.




(ask/fay)