Hacker Rusia Sogok Karyawan Tesla Serang Pabrik Pakai Malware
Hide Ads

Hacker Rusia Sogok Karyawan Tesla Serang Pabrik Pakai Malware

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 28 Agu 2020 15:38 WIB
CEO Tesla Elon Musk melanggar aturan lockdown dengan membuka kembali pabrik Tesla di Fremont, California, AS. Area parkir pabrik Tesla yang penuh dengan mobil baru.
Hacker Rusia Sogok Karyawan Tesla Serang Pabrik Pakai Malware. Foto: AP Photo/Ben Margot
Jakarta -

FBI menangkap seorang pria asal Rusia yang berupaya menyerang sistem keamanan cyber Tesla dengan cara menyogok salah satu karyawannya.

Si pelaku, Egor Igorevich Kriuchkov (27), berkunjung ke Sparks, Nevada, tempat pabrik raksasa (Gigafactory) Tesla beroperasi, dan menyewa hotel. Di awal Agustus, dia bertemu dengan seorang karyawan Tesla dan mencoba menawarkan 'proyek khusus' dengan imbalan USD 1 juta.

Berkedok proyek khusus tersebut, Kriuchkov berencana memberikan malware kepada karyawan Tesla tersebut untuk diinstal di komputer perusahaan Tesla. Selanjutnya, malware tersebut akan mencuri banyak informasi dari komputer Tesla dan mengirimkannya ke Kriuchkov yang kemudian akan digunakan untuk memeras perusahaan milik Elon Musk tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencana Kriuchkov tidak berjalan mulus, karena karyawan tersebut sama sekali tidak berminat bekerja sama melakukan kejahatan pada perusahaan tempatnya bekerja. Dia melaporkan tawaran tersebut ke Tesla dan bekerja sama dengan FBI yang melibatkannya secara diam-diam saat merekam pertemuan tatap muka membahas proposal tersebut.

"Tujuan dari persekongkolan tersebut adalah untuk merekrut seorang karyawan untuk secara diam-diam mengirimkan malware yang disediakan oleh para konspirator ke dalam sistem komputer perusahaan, mengekstrak data dari jaringan perusahaan, dan mengancam untuk mengungkapkan data secara online dengan meminta tebusan," tulis jaksa dalam gugatan, seperti dikutip dari Ars Technica.

ADVERTISEMENT

FBI menangkap Kriuchkov pada 22 Agustus 2020 dan didakwa dengan konspirasi yang sengaja menyebabkan kerusakan pada komputer yang dilindungi, dan menghadapi kemungkinan lima tahun penjara ditambah denda USD 250 ribu.

Jangan ketinggalan berita lain soal Tesla di sini.




(rns/rns)