Ia mengklaim, ada backdoor atau pintu belakang di WhatsApp yang dimanfaatkan aparat. "Aparat tidak senang dengan enskripsi, memaksa developer aplikasi menanam celah di aplikasinya," klaim Durov.
"Saya tahu karena telah didekati beberapa dari mereka dan menolak kerja sama. Hasilnya, Telegram dilarang di beberapa negara di mana WhatsApp tak bermasalah dengan otoritas, yang paling mencurigakan adalah di Rusia dan Iran," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia tidak sepakat bahwa masalah pembajakan ponsel Bezos ada di iOS seperti klaim Facebook. "Masalah ini tidak spesifik iOS tapi spesifik WhatsApp," cetus Durov.
Telegram telah menghadirkan perlindungan enkripsi di Telegram jauh sebelum WhatsApp melakukannya. Teknologi itu tak sepenuhnya aman terkait beberapa faktor.
Telegram saat ini punya sekitar 300 juta pengguna, sedangkan WhatsApp 1,5 miliar. Durov pun mengakui pendapatnya mungkin agak bias.
"Beberapa pihak bisa saja mengatakan bahwa sebagai pendiri aplikasi rival, saya bias saat mengkritik WhatsApp. Tentu saja begitu. Tentu saya menilai Telegram Secret Chats secara signifikan lebih aman," pungkasnya.