Menkominfo Surati Amazon soal Data Penumpang Lion Air Bocor
Hide Ads

Menkominfo Surati Amazon soal Data Penumpang Lion Air Bocor

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 18 Sep 2019 19:21 WIB
Foto: (Dok. Lion Air)
Jakarta - Kasus kebocoran data penumpang Lion Air Group turut menyita perhatian Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Disampaikannya, pemerintah telah mengirimkan surat yang dialamatkan kepada Amazon Web Services terkait kasus ini.

"Sejak tengah malam kami sudah komunikasi dengan AWS dan surat resmi sudah kami kirim ke AWS, menanyakan proses (breach) yang terjadi," ungkap Rudiantara kepada detikINET, Rabu (18/9/2019).

Diketahui, AWS sendiri dikaitkan kasus kebocoran data penumpang Lion Air karena kebocoran data tersebut diakses dari sebuah penyimpanan virtual Amazon Web Service (AWS) yang dibuka via web.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kominfo juga, kata Rudiantara, sudah melakukan koordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti.

"Secepatnya Kominfo juga akan mengundang Lion Group pada minggu ini untuk menelusuri proses yang terjadi," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan blog teknologi BleepingComputer mengungkap sebanyak puluhan juta data pelanggan dari dua maskapai penerbangan yang dikelola Lion Air telah bocor di sebuah forum online dalam sebulan terakhir.

Data itu terbagi dalam dua database, yang pertama berisi 21 juta data, dan database lainnya berisi 14 juta data, yang tersimpan dalam file backup yang dibuat pada Mei 2019. Data yang bocor terdiri dari informasi kartu penduduk atau KTP penumpang, alamat, nomor telepon, email, hingga nomor paspor.



Database tersebut tersimpan di sebuah direktori file yang dibuat pada Mei 2019 dan berisi data penumpang maskapai Malindo Air dan Thai Lion Air. Kedua maskapai ini di bawah Lion Group, perusahaan yang juga menaungi maskapai Lion Air.

Malindo Air member of Lion Air Group buka suara soal data penumpang yang bocor. Malindo Air mengungkapkan beberapa data pribadi penumpang disimpan (hosted on) di lingkungan berbasis cloud bahwa kemungkinan telah disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Tim internal Malindo Air bersama penyedia layanan data eksternal, Amazon Web Services (AWS) dan GoQuo sebagai mitra e-commerce saat ini sedang menyelidiki atas hal tersebut," kata PR & Communications Department, Malindo Air Andrea Liong.


(agt/fay)