Sesuai namanya, Wi-Fi Finder memungkinkan pengguna untuk mencari jaringan Wi-Fi yang tersedia di area sekitar mereka. Pengguna bisa mengunggah password dari jaringan Wi-Fi tersebut ke database milik Wi-Fi Finder untuk bisa digunakan oleh pengguna lainnya.
Dilansir detikINET dari TechCrunch, Rabu (24/4/2019) database tersebut memiliki 2 juta password. Tapi database tersebut dalam kondisi terbuka dan tidak dilindungi, sehingga siapa saja bisa mengaksesnya dan mengunduh semua konten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengembang aplikasi ini, Proofusion yang berbasis di China, mengklaim bahwa aplikasi ini hanya menyediakan password untuk jaringan Wi-Fi publik. Tapi dari database tersebut terlihat banyak jaringan Wi-Fi pribadi.
Database yang bocor memang tidak memiliki kontak untuk pemilik jaringan Wi-Fi tersebut. Tapi, geolokasi untuk setiap Wi-Fi bisa dilihat di peta, dan beberapa menunjukkan jaringan yang berada di area perumahan atau area yang tidak terlihat memiliki tempat bisnis.
Bocornya password untuk jutaan jaringan Wi-Fi ini tentu bisa menjadi kesempatan untuk dimanfaatkan aktor jahat. Misalnya ketika ada aktor yang berhasil ke sebuah jaringan, mereka bisa melihat lalu lintas data yang tidak dienkripsi sehingga mereka bisa saja mencuri kredensial lain milik pengguna. (vim/afr)