Bobolnya 50 Juta Akun Pengguna Jadi Masalah Serius Facebook
Hide Ads

Bobolnya 50 Juta Akun Pengguna Jadi Masalah Serius Facebook

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 03 Okt 2018 16:15 WIB
Facebook menyebut dibobolnya 50 juta akun penggunanya sebagai masalah serius (Foto: Getty Images)
Jakarta - Facebook memberi penjelasan lanjutan soal 50 juta akun penggunanya yang diserang oleh hacker. Sebelumnya, informasi seputar hal itu diumumkan Facebook akhir pekan lalu.

"Ini adalah masalah serius dan kami bekerja cepat untuk melindungi keamanan akun orang-orang dan menyelidiki apa yang terjadi," ujar VP of Product Management Facebook Guy Rosen dalam pernyataan resminya, Rabu (3/10/2018).

Sebelumnya dilaporkan, 50 juta akun pengguna Facebook dibobol oleh hacker yang melakukan eksploitasi pada celah keamanan pada fitur 'View As'. Facebook pun bertindak cepat dengan me-reset token akses dari 90 juta akun, di mana 50 juta token akses dicuri dan 40 juta akun yang rentan.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosen menjelaskan bahwa pihaknya menganalisis login dari aplikasi pihak ketiga yang dipasang atau masuk selama serangan terjadi. Serangan terjadi pada 25 September lalu, dengan sistem keamanan Facebook diserang sehingga berimbas pada bobolnya akun 50 juta pengguna.

"Kami telah menganalisis log kami untuk semua aplikasi pihak ketiga atau yang dipasang dan dicatat selama serangan yang ditemukan pada minggu lalu," tuturnya.

"Sejauh ini, dari investasi tersebut kami tidak menemukan bukti bahwa penyerang mengakses aplikasi apapun menggunakan login Facebook," klaim mereka.




Dalam kesempatan ini, Rosen juga mengungkapkan kalau setiap pengembang yang menggunakan SDK Facebook Resmi -dan semua orang yang secara teratur memeriksa validitas token akses pengguna mereka- secara otomatis akan terlindungi, ketika Facebook me-reset token akses akun pengguna.

Namun, lanjutnya, tidak semua pengembang menggunakan developer tools milik Facebook. Maka dari tiu, perusahaan yang bermarkas di Menlo Park, Amerika Serikat ini, sedang mengembangkan alat untuk memungkinkan pengembang mengidentifikasi secara manual pengguna aplikasi mereka yang terdampak.

"Keamanan sangat penting bagi Facebook. Itulah mengapa kami menyarankan pengembang untuk tetap mengikuti praktik terbaik keamanan login Facebook," pungkas dia.


(agt/krs)