Ini yang Perlu Dilakukan Pengguna Pasca Uber Dibobol Hacker
Hide Ads

Ini yang Perlu Dilakukan Pengguna Pasca Uber Dibobol Hacker

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 24 Nov 2017 20:00 WIB
Foto: detikINET/afr
Jakarta - Sebanyak 57 juta data pengguna Uber berhasil dibobol oleh hacker. Walaupun kejadian tersebut berlangsung pada 2016, ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pengguna layanan transportasi online tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada 2016 itu hacker telah mengambil data pengguna Uber yang meliputi alamat email dan nomor telepon. Uber pun telah membayar hacker tersebut sebesar USD 100 ribu dan menutup nutupi kejadiannya.

National Cyber Security Center (NCSC) yang merupakan bagian dari badan intelijen Inggris, yakni Government Communications Headquarters (GCHQ), memberikan tips pasca-bobolnya Uber oleh hacker, seperti yang dikutip di situsnya, Jumat (24/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejatinya, tips dari NCSC ini ditujukan kepada pengguna dan driver Uber di Inggris tetapi tak ada salahnya mengikut wejangan dari mereka. Mengingat sampai saat ini belum diketahui data pengguna Uber yang diangkut hacker ini ada di mana saja wilayahnya.

Berdasarkan informasi terkini, NCSC belum mengetahui berapa kerugian finansial akibat kejadian pembobolan ini. Di Inggris, bilamana merasa menjadi korban, sebaiknya melaporkan hal ini ke Action Fraud.

Jika langkah di atas berlaku untuk pengguna dan driver di Inggris, maka tips selanjutnya bisa diterapkan pengguna Uber di negara lainnya, misalnya di Indonesia. Disampaikan NCSC, jangan terburu-buru reaktif menghapus aplikasi Uber. Sebab, NCSC belum melihat ada risiko di dalamnya.

NCSC menyarankan pengguna dan driver Uber mengganti password aplikasi yang digunakan. Lalu, waspada terhadap email masuk yang mencurigakan. Dan, hati-hati terhadap panggilan telepon masuk, terutama jika orang itu meminta informasi keamanan. (agt/rou)
Berita Terkait