Aksi hacker itu diungkap oleh CEO Uber sendiri, Dara Khosrowshahi. Serangan terjadi semasa kepemimpinan CEO sebelumnya, Travis Kalanick, dan ditutup-tutupi. Pada waktu itu, petinggi Uber setuju membayar hacker yang meminta uang tebusan.
Dikutip detikINET dari Reuters, Dara yang ditunjuk menggantikan Kalanick Agustus lalu mengaku baru tahu ada insiden itu. CEO keturunan Iran ini sungguh menyesalkan kejadian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data yang diangkut hacker meliputi alamat email dan nomor telepon. Selain itu, hacker juga berhasil mendapatkan nomor lisensi 600 ribu pengemudi Uber.
Dara yang berusaha memulihkan citra Uber dilaporkan memecat Chief Security Officer Joe Sullivan dan wakilnya karena dianggap tidak becus menangani insiden tersebut. Mereka memilih membayar pada hacker sebesar USD 100 ribu dan menutup nutupi kejadiannya.
"Meskipun aku tidak bisa menghapus masa lalu, aku bisa berkomitmen mewakili setiap pegawai Uber bahwa kami akan belajar dari kesalahan kami," sebut Dara.
"Kami mengubah cara kami berbisnis, menjadikan integritas sebagai dasar dari tiap keputusan yang kami buat dan kami bekerja keras untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan," tandasnya. (fyk/fyk)