Hal ini pertama ditemukan oleh peneliti keamanan dari Cisco Talos, yang menyatakan kalau ada hacker yang menjebol keamanan software tersebut dan menyusupkan malware. Malware tersebut diduga sudah tersebar ke jutaan pengguna CCleaner, dari total dua miliar pengguna yang sudah mengunduh CCleaner.
Peneliti keamanan tersebut menyebut si hacker menjebol server download yang digunakan Avast untuk menyusupkan malware ke CCleaner, demikian dikutip detikINET dari Ubergizmo, Selasa (19/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Si hacker secara garis besar mengeksploitasi kepercayaan dari para pengguna terhadap perusahaan keamanan seperti Avast. Sehingga mereka merasa sedang menginstal aplikasi keamanan namun mereka malah mengunduh dan menginstal malware di komputer mereka.
Avast sudah memastikan telah melindungi penggunanya dari aksi jahat malware tersebut. Menurut mereka, ada 2,27 juta pengguna yang terdampak dari serangan malware ini.
"Para pengguna kini sudah aman dan hasil investigasi menunjukkan kalau kami bisa mematikan ancaman tersebut sebelum bisa melakukan hal buruk," tulis Avast dalam keterangannya. (asj/fyk)