Begitu hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky Lab. Lalu mengapa orang-orang begitu memilih ponsel pintar daripada pasangannya?
Alasannya cukup sederhana, yakni foto yang tersimpan dalam ponsel. Bagi mereka para pengguna ponsel, foto merupakan bentuk data yang lebih berharga dibandingkan data lainnya yang tersimpan di perangkat digital, namun pada kenyataannya mereka rela menjual kenangan berharga itu demi sejumlah uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi mereka gagasan akan kehilangan kenangan berharga ini dianggap lebih menyedihkan dibandingkan kemungkinan mengalami kecelakaan mobil, berpisah dari pasangan, bertengkar dengan teman atau anggota keluarga," tambah Kaspersky.
Lebih dari dua per lima responden, sebagai contoh, mengatakan bahwa mereka tidak dapat menggantikan foto dan video perjalanan mereka (45%), anak-anak mereka (44%), atau mereka sendiri (40%).
Kaspersky mengatakan hasil penelitian ini menunjukkan betapa banyak orang menilai kalau data visual lebih berharga dari pasangan, teman, ataupun hewan peliharaan mereka.
Foto: kaspersky |
Disayangkan, ketika dihadapkan tawaran untuk menghapus data kenangan berharga dengan imbalan sejumlah uang, mereka rela memberikan data-data berharga tersebut, salah satunya data foto pribadi.
Hal yang mengejutkan, imbalan hanya 10,37 Euro atau kurang lebih sebesar Rp 150 ribu, mereka mau melakukan tawaran yang penghapusan atau memberikan data berharga itu.
"Eksperimen menunjukkan kepada kita sebuah hasil yang menarik dan reflektif: meskipun orang-orang percaya bahwa mereka memahami betul nilai dari data-data berharga tersebut, tetapi nilai emosional tidak tercermin dalam tindakan sehari-hari mereka," kata Andrei Mochola, Head of Consumer di Lab Kaspersky.
Di satu sisi, orang-orang tampaknya menyadari jenis data apa saja yang penting bagi mereka, seperti kehilangan foto itu sangat menyedihkan. Tetapi di sisi lain, mereka memiliki kesadaran yang rendah soal nilai dari data-data berharga tersebut, sehingga memberikan harga yang rendah terhadap data-data yang berharga bagi mereka.
"Orang-orang menyadari bahwa data-data tersebut penting secara emosional, tetapi mereka belum bisa menghargai nilainya. Mereka membutuhkan seseorang yang secara aktif mengingatkan mereka tentang betapa berharganya data-data tersebut sebelum mereka membagikannya, atau mengizinkan seseorang untuk menghapusnya." ungkapnya.
Hasil penelitian ini berdasarkan sebuah eksperimen yang dilakukan untuk Kaspersky Lab oleh psikolog media di University of Wuerzburg, Jerman.
Jadi, pilih kehilangan foto atau melepaskan orang yang disayang?
(yud/yud)












































Foto: kaspersky