Twitter Diretas, Jutaan Data Pengguna Diperjualbelikan
Hide Ads

Twitter Diretas, Jutaan Data Pengguna Diperjualbelikan

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 09 Jun 2016 12:08 WIB
Ilustrasi Twitter Foto: detikINET - Irna Prihandini
Jakarta - Seorang hacker mengaku berhasil membobol Twitter dan mencuri ratusan juta data akun pengguna, yang kemudian ia jual di dunia maya.

Hacker bernama Tessa88 dan berasal dari Rusia itu mengklaim memiliki 379 juta data pengguna Twitter, yang meliputi alamat email, password dan username. Namun klaim ini ditepis oleh LeakedSource, sebuah situs pencari data-data yang tersebar di dunia maya.

Menurut LeakedSource, jumlah akun asli yang datanya berhasil dicuri di bawah 33 juta akun. Meski lebih kecil, ini tetaplah angka yang sangat besar, yaitu lebih dari 10% pengguna aktif Twitter bulanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data-data akun Twitter tersebut dijual oleh Tessa88 dengan harga 10 bitcoin, atau senilai USD 5.810. Pelaku juga disebut terkait dengan pembobolan situs LinkedIn dan Myspace, demikian dikutip detikINET dari ZDNet, Kamis (9/6/2016).

Kejadian ini disebut ada kaitannya dengan peretasan terhadap sejumlah akun milik selebritis, seperti CEO Facebook Mark Zuckerberg dan Katy Perry. Kedua orang itu mempunyai jumlah follower yang sangat banyak, jauh di atas jumlah follower kebanyakan pengguna Twitter.

Terkait peredaran data penggunanya itu, Twitter pun angkat bicara. Lewat akun @Support, Twitter menyebut akan membandingkan data yang dimiliki dengan data yang beredar di dunia maya. Hal tersebut mereka lakukan untuk menjaga keamanan akun milik para penggunanya.

(asj/ash)
Berita Terkait