TaoBao sendiri merupakan situs belanja online milik perusahaan e-commerce raksasa asal China, Alibaba. Seperti dilansir Reuters dari situs departemen, Selasa (9/2/2016), aksi peretasan dilakukan melalui layanan komputasi awan milik Alibaba untuk memasukkan rincian ke TaoBao.
Aksi peretasan ini dimulai sejak bulan Oktober 2015 lalu, kala itu peretas menguji untuk menggunakan kombinasi username dan password. Pihak berwenang di China menyebut jika dari total 99 juta database username dan password, para peretas itu hanya mendapat 20.590.000 akun yang aktif dan cocok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi yang dilakukan pada bulan Oktober lalu ini terungkap pada bulan November. Alibaba pun langsung melaporkannya kepada pihak kepolisian dan baru diungkap ke publik beberapa waktu yang lalu. (mag/rou)