Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Hacker 'Galak' Rusia-Turki Masih Adem Ayem

Hacker 'Galak' Rusia-Turki Masih Adem Ayem


Anggoro Suryo Jati - detikInet

Ilustrasi (gettyimages)
Jakarta -

Hubungan antara Rusia dan Turki tengah memanas setelah Sukhoi Su-24 milik Negeri Beruang Merah itu ditembak jatuh oleh Turki. Namun ternyata di dunia maya, hubungan keduanya masih adem ayem.

"Sampai saat ini belum ada aksi apapun dari kedua belah pihak di dunia maya. Padahal penjahat cyber di dua negara itu terkenal 'galak'," ujar Alexander Gostev, Chief Security Expert Kaspersky saat ditemui detikINET di Jakarta, Kamis (26/11/2015).

Yang dimaksud oleh Gostev dengan istilah galak adalah hacker dari Rusia dan Turki ini termasuk ke dalam lima besar yang paling aktif di seluruh dunia. Sampai saat ini Gostev pun mengaku masih sekadar memantau pergerakan dari kedua belah pihak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan tak mungkin nantinya kedua pihak itu akan saling menyerang, jika kondisi dua negara ini tak membaik," lanjut Gostev, yang saat ini berkantor di Singapura.

Masalah antara Rusia dan Turki ini diawali oleh dirudalnya jet tempur Su-24 milik Rusia oleh F-16 milik Turki. Turki mengklaim pesawat Rusia itu masuk wilayahnya dan mengabaikan peringatan sehingga terpaksa ditembak. Sedangkan Rusia membantah.

Setelah kejadian ini, Rusia pun naik pitam dan langsung mengambil tindakan. Negeri yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu kini mendatangkan sistem pertahanan udara S-400 Triumf ke basis militernya di Latakia, Suriah, yang berbatasan dengan Turki.

Rusia berharap keberadaan S-400 Triumf bisa melindungi pesawatnya yang sedang dalam misi menyerang ISIS, jika mereka diincar pihak lain.

"Sistem ini dianggap banyak pakar sebagai sistem pertahanan udara yang paling powerful dan tercanggih secara teknologi di dunia. Ini adalah pernyataan kuat dari Rusia, segera akan ada wilayah non fly zone milik Rusia di teritori Suriah," ucap Mark Sleboda, pengamat militer pensiunan militer AS.

(asj/ash)





Hide Ads