Menurut Eugene Kaspersky, CEO Kaspersky Lab, keberadaan identitas di internet ini β- ia menyebutnya sebagai βinternet passportβ -- sangatlah krusial.
Pria asal Rusia ini membagi internet menjadi dua bagian, yang pertama adalah aktivitas seperti membaca berita atau membuka email, yang dikategorikan sebagai βfree accessβ. Lalu di kategori kedua, dibutuhkan sebuah identitas unik untuk mengaksesnya, seperti transaksi elektronik melalui bank.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma itu, Kaspersky juga menyebut keberadaan internet passport bisa membawa pemilihan umum ke sebuah tingkatan baru, yaitu pemilu secara online.
βDengan internet passport yang sangat terjaga keamanannya, pemilu bisa diadakan secara online, karena para hacker pun akan sulit menembus keamanannya, jadi sangat aman,β ujar Kaspersky.
Pemilu online, lanjutnya, akan diperlukan karena generasi muda saat ini sangat malas untuk datang ke tempat pemungutan suara. Dan jika pemilu online tak segera diiimplementasikan, ke depannya bukan tak mungkin jumlah suara yang dihasilkan dari pemilu sangatlah rendah.
Namun Kaspersky tak menampik fakta bahwa kehadiran internet passport akan membatasi kebebasan berpendapat dari setiap individu. βSaya tak punya jawaban atas hal itu (kebebasan berpendapat-red). Saya suka konsep kebebasan berpendapat, tapi semua juga harus ada batasnya,β ujarnya.β
Dan menurutnya internet adalah medium yang sangat bagus untuk mengeluarkan pendapat. βJika kamu berbicara di jalanan, mungkin tak banyak yang mendengar, tapi di internet? Hari ini mungkin cuma 10 orang, tapi besok bisa 100, dan terus bertambah. Jadi sangat efektif,β Kaspersky menandaskan.
(ash/ash)