Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
NASA Buka Babak Baru, Astronot Terbang ke Bulan pada Awal 2026

NASA Buka Babak Baru, Astronot Terbang ke Bulan pada Awal 2026


Agus Tri Haryanto - detikInet

Potret close up permukaan Bulan dari pesawat Orion
NASA Buka Babak Baru, Astronot Terbang ke Bulan pada Awal 2026 Foto: (Dokumentasi Pesawat Orion-NASA)
Jakarta -

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bersiap mengirim astronot mengelilingi Bulan pada 2026 melalui misi Artemis II. Misi ini akan menjadi penerbangan berawak pertama NASA yang melintasi orbit Bulan yang pertama kali dalam 50 tahun lalu.

Mengutip laporan NBC News, Selasa (30/12/2025) Artemis II dirancang sebagai misi uji coba penting sebelum NASA benar-benar menurunkan manusia kembali ke permukaan Bulan.

Dalam misi ini, astronot tidak akan mendarat, melainkan terbang mengitari Bulan menggunakan wahana antariksa Orion yang diluncurkan dengan roket Space Launch System (SLS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NASA telah menunjuk empat astronot untuk menjalankan misi Artemis II, yaitu Reid Wiseman sebagai komandan, Victor Glover sebagai pilot, serta Christina Koch dan Jeremy Hansen sebagai spesialis misi. Hansen menjadi astronot pertama dari Kanada yang ikut dalam misi ke Bulan.

ADVERTISEMENT

Keempatnya akan menjalani perjalanan sekitar 10 hari, terbang menjauh dari Bumi, mengelilingi Bulan, lalu kembali dan mendarat di Samudra Pasifik.

Artemis II sebelumnya dijadwalkan meluncur pada 2025. Namun, NASA memutuskan menunda jadwal tersebut setelah menemukan sejumlah isu teknis, termasuk pada sistem pelindung panas kapsul Orion yang digunakan dalam misi Artemis I tanpa awak.

Badan antariksa AS tersebut menegaskan bahwa penundaan dilakukan untuk memastikan seluruh sistem benar-benar siap membawa manusia ke luar orbit rendah Bumi.

NASA kini menargetkan peluncuran Artemis II paling cepat awal 2026, dengan jendela waktu yang masih dapat berubah tergantung kesiapan teknis.

Meski tidak mendarat, Artemis II memegang peran krusial dalam program eksplorasi Bulan NASA. Misi ini akan menguji sistem navigasi, komunikasi, serta pendukung kehidupan astronot di lingkungan ruang angkasa dalam jarak yang jauh dari Bumi.

Keberhasilan Artemis II akan membuka jalan bagi Artemis III, misi yang direncanakan membawa astronot mendarat di Bulan, termasuk astronot perempuan pertama yang menginjakkan kaki di sana.

Program Artemis sendiri menjadi bagian dari ambisi jangka panjang NASA untuk membangun kehadiran manusia secara berkelanjutan di Bulan, sekaligus mempersiapkan misi berawak ke Mars di masa depan.

Terakhir kali manusia terbang ke Bulan adalah pada 1972 lewat misi Apollo 17. Dengan Artemis II, NASA menandai kembalinya manusia ke jalur eksplorasi ruang angkasa sekaligus membuka era baru perlombaan teknologi antariksa global.

Jika sesuai rencana, penerbangan Artemis II pada 2026 akan menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam eksplorasi antariksa di era modern.




(agt/afr)







Hide Ads
LIVE