Gravitasi buatan di luar angkasa selama ini baru sekedar konsep fiksi ilmiah di film dan buku. Namun teori itu sepertinya akan segera terwujud berkat inisiatif perusahaan asal Rusia.
Energia, perusahaan roket milik Rusia, belum lama ini mengamankan paten untuk desain stasiun luar angkasa yang dirancang untuk menciptakan gravitasi buatan. Jika terwujud, stasiun ruang angkasa ini bisa meningkatkan misi berawak dengan durasi panjang.
Menurut laporan dari media Rusia TASS, yang menemukan paten tersebut, sistem stasiun luar angkasa yang dapat berputar tersebut dirancang untuk menghasilkan gaya tarik sebesar 0,5g atau setengah dari gravitasi di Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokumen paten ini juga berisi ilustrasi yang menggambarkan struktur stasiun luar angkasa dengan modul aksial pusat yang memiliki komponen statis dan berputar, dengan modul dan habitat yang dihubungkan oleh sambungan fleksibel yang tertutup rapat.
Modul hunian yang tersambung secara radial akan berputar di sumbu ini untuk mensimulasikan gravitasi bagi awak astronaut dengan menghasilkan gaya sentrifugal yang mendorong ke arah luar, seperti dikutip dari Space.com, Sabtu (27/12/2025).
Modul-modul ini perlu berputar sekitar 5 putaran per menit, dan memiliki radius 40 meter untuk menghasilkan gaya tarik 0,5g. Tentu saja stasiun luar angkasa sebesar itu membutuhkan beberapa kali peluncuran untuk membawa komponennya ke luar angkasa untuk kemudian dirakit di orbit.
Ilustrasi desain stasiun luar angkasa Rusia dengan gravitasi buatan Foto: RSC Energia |
Dokumen paten ini juga mengungkap beberapa kerugian yang mungkin timbul karena desain stasiun luar angkasa yang terus berputar. Kapsul yang membawa astronaut dan kargo harus ikut berputar dan dikoordinasikan posisinya sebelum bisa bersandar di stasiun, sehingga bisa mengurangi keselamatan penggunaan stasiun tersebut.
Kehadiran gravitasi buatan bisa memberikan dampak yang sangat besar bagi astronaut dalam misi luar angkasa jangka panjang, baik yang hanya di orbit rendah Bumi maupun yang mengikuti perjalanan antar planet.
Selama ini astronaut yang pernah mengunjungi stasiun luar angkasa dalam jangka panjang mengeluhkan masalah kesehatan seperti atrofi otot dan penurunan kepadatan tulang karena paparan mikro gravitasi.
Konsep stasiun luar angkasa dengan gravitasi buatan sebenarnya bukan sesuatu yang baru. NASA sebelumnya pernah membuat konsep seperti stasiun luar angkasa Nautilus-X dengan bentuk roda berputar.
Rusia tidak mengungkap timeline rencana proyek stasiun luar angkasa ini, jadi tidak diketahui sudah sejauh apa pengembangannya. Namun paten ini menunjukkan ketertarikan pada konsep gravitasi buatan menjelang akhir masa operasional International Space Station (ISS).
(vmp/vmp)
