Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Ini Cara Mengunci Aplikasi di HP Samsung, Mudah dan Aman!

Hujan Meteor Geminid 2025 Siap Hiasi Langit, Disebut Terbaik Tahun Ini


Agus Tri Haryanto - detikInet

First place in the 2021 IAU OAE Astrophotography Contest, category Meteor showers: Geminid Meteor Shower from China, by Dai Jianfeng, China. A meteor shower occurs when the Earth in its orbit around the Sun, passes through a debris trail left previously by a comet on its approach around the Sun. As the Earth enters this debris (small sand grain sized), they enter the atmosphere at high speeds and on parallel trajectories, burning completely leaving beautiful tracks (streaks) in the sky. These streaks can appear and disappear in the blink of an eye, or last much longer. On rare occasions the debris originates from asteroids, as in the case of the Geminid meteor shower, shown in this image, picturing many streaks of debris captured in the sky of China in 2017. Due to relative motions and perspective, the shower appears to come from one single point, known as the radiant point, beautifully pictured in this image. This is similar to driving in a car on a rainy day without any wind, looking out the front window it seems that the rain is coming directly towards the window, when in fact the rain is falling vertically downwards. Link:  See image in Zenodo
Hujan Meteor Geminid 2025 Siap Hiasi Langit, Disebut Terbaik Tahun Ini Foto: Dai Jianfeng/IAU OAE/Jeff Dai/Wikimedia Commons/CC BY 4.0
Jakarta -

Langit malam Desember bakal jadi panggung fenomena langka. Hujan meteor Geminid, salah satu hujan meteor paling spektakuler setiap tahun-diprediksi mencapai puncaknya pada 13-14 Desember 2025.

Para astronom menyebut pada tahun ini sebagai salah satu kondisi terbaik untuk menikmati fenomena alam tersebut. Informasi ini disampaikan oleh Space.com yang menyebut Geminid sebagai "the best meteor shower of the year".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Geminid dikenal unik karena tidak berasal dari komet seperti hujan meteor pada umumnya, melainkan dari asteroid 3200 Phaethon. Sumber yang berbeda ini membuat meteor Geminid cenderung lebih terang dan bergerak lebih lambat sehingga mudah terlihat dengan mata telanjang.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana dikutip dari Space, aktivitas Geminid berlangsung sejak 4 hingga sekitar 20 Desember 2025, namun malam puncaknya, ketika intensitas meteor mencapai titik tertinggi, akan terjadi pada 13-14 Desember. Pada kondisi ideal, pengamat bisa melihat hingga 120-150 meteor per jam.

Tahun ini, peluang pengamatan disebut jauh lebih baik karena fase bulan sangat mendukung. Bulan hanya muncul dalam fase sabit tipis dan baru terbit menjelang dini hari, menghasilkan langit yang lebih gelap dan meningkatkan visibilitas meteor.

"Dengan langit yang gelap dan cuaca cerah, tahun ini menjadi salah satu kesempatan terbaik untuk menyaksikan Geminid," tulis Space.

Geminid dikenal sebagai salah satu hujan meteor paling konsisten dan "royal" dalam jumlah meteor yang muncul setiap tahunnya. Jika cuaca mendukung, masyarakat Indonesia berpeluang menyaksikan ratusan meteor yang melintas cepat-sebuah tontonan astronomi spektakuler yang bisa dinikmati tanpa teleskop. Dengan catatan itu didukung selama cuaca cerah dan polusi cahaya minim.

Waktu terbaik untuk mulai mengamati meteor adalah sekitar pukul 21.00 WIB, ketika rasi Gemini mulai naik, dan terus bertambah banyak hingga menjelang fajar.

Tips Mengamati Hujar Meteor Geminid

Untuk memaksimalkan pengalaman, berikut rekomendasi pengamat astronomi:

  • Pilih lokasi gelap jauh dari lampu kota
  • Beri waktu sekitar 20 menit agar mata menyesuaikan dengan kegelapan
  • Hindari melihat layar ponsel selama pengamatan
  • Gunakan alas untuk berbaring agar lebih leluasa melihat langit luas




(agt/afr)





Hide Ads