Misi Artemis III NASA yang sangat dinantikan, yang digadang-gadang mengembalikan astronaut ke Bulan, kembali menemui hambatan besar. Sebuah memo yang bocor mengungkapkan bahwa roket Starship SpaceX, yang krusial untuk mendaratkan astronaut di permukaan Bulan, baru akan siap setidaknya pada 2028, setahun lebih lambat dari target pertengahan 2027.
Awalnya, NASA menargetkan untuk mengembalikan astronaut ke Bulan pada 2024 melalui program Artemis, tetapi penundaan telah berulang kali mendorong mundur target ini. Pendaratan berawak dijadwalkan pada 2027, tetapi kini tanggal tersebut pun tampaknya semakin mustahil. Menurut memo terbaru, kesiapan Starship kemungkinan akan diperpanjang hingga 2028, setahun penuh setelah misi Artemis III yang direncanakan.
Mengejar Waktu
SpaceX telah mengukir namanya sendiri berkat berbagai pengembangan teknologi yang cepat dan misi luar angkasa yang berani, tetapi jika menyangkut program Artemis, segala sesuatunya tidak berjalan semulus itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari The Daily Galaxy, memo yang bocor, yang diungkap oleh Politico, melaporkan bahwa Starship, sistem yang dirancang untuk mendaratkan astronaut di Bulan, jauh tertinggal dari jadwal. Sistem ini kini diperkirakan akan siap pada September 2028, lebih dari setahun setelah target awal yang ditetapkan NASA pada pertengahan 2027. Penundaan ini terutama disebabkan oleh serangkaian kendala teknis pada roket, termasuk kegagalan uji coba awal tahun ini.
Sebagai bagian dari peta jalannya, SpaceX masih harus menunjukkan kemampuan-kemampuan kunci, seperti pengisian bahan bakar di luar angkasa, yang dijadwalkan pada Juni 2026, dan pendaratan tanpa awak di Bulan yang dijadwalkan pada Juni 2027.
Uji coba ini penting untuk memastikan keselamatan dan kelangsungan misi, terutama karena bagian tersulit dari Artemis III adalah mendaratkan astronaut dengan selamat di Bulan dan mengembalikan mereka ke Bumi. Starship mungkin telah menyelesaikan beberapa peluncuran yang sukses, tetapi masih banyak yang harus dilakukan sebelum dianggap siap untuk penerbangan antariksa berawak.
Rencana Cadangan NASA
Dengan penundaan SpaceX yang membuat jadwal Artemis III semakin tidak realistis, NASA harus memikirkan kembali pilihan-pilihannya. Pelaksana Tugas Administrator NASA Sean Duffy baru-baru ini mengatakan bahwa badan antariksa tersebut sedang menjajaki alternatif dan membuka kontrak untuk sistem pendaratan di Bulan bagi perusahaan lain. Keputusan ini sebagian didorong oleh rasa urgensi yang semakin meningkat, karena NASA ingin tetap kompetitif dalam perlombaan antariksa, terutama karena China juga sedang meningkatkan upaya eksplorasi Bulan.
Saat ini, satu-satunya pesaing yang layak adalah Blue Origin, perusahaan antariksa milik Jeff Bezos, yang sedang mengembangkan wahana pendarat Blue Moon miliknya sendiri. Namun, menurut laporan, wahana pendarat Blue Origin baru akan siap pada 2030, yang terlalu terlambat untuk Artemis III. Meskipun Elon Musk secara terbuka mengkritik keputusan NASA untuk mencari kontrak baru dan mencaci Duffy di media sosial, NASA tetap teguh pada pendiriannya.
Masa Depan Artemis dan Eksplorasi Bulan
Masa depan program Artemis terasa semakin tidak pasti. Visi awal untuk mengembalikan manusia ke Bulan telah lama pudar, dan kini, NASA menghadapi tugas berat untuk terus maju dengan jadwal yang terus berubah. Jika laju pengembangan tidak segera dipercepat, tujuan jangka panjang tersebut mungkin juga akan tertunda.
Ini hanyalah tantangan terbaru bagi NASA, yang telah menghadapi masalah dengan Space Launch System (SLS) dan kapsul Orion, keduanya merupakan komponen penting program Artemis. Kesulitan teknis dengan sistem ini, ditambah dengan masalah yang sedang berlangsung seputar Starship, telah menimbulkan keraguan mengenai kemampuan badan antariksa Amerika tersebut dalam mencapai tujuan jangka panjangnya untuk eksplorasi luar angkasa. Namun, terlepas dari semua hambatan tersebut, NASA tetap berkomitmen pada visinya, dengan Lunar Gateway dan proyek-proyek lainnya yang sedang dikerjakan.
Simak Video "Video 550 Staf JPL NASA Kena PHK, Gara-gara Pemerintah AS Shutdown?"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)











































