Bumi Sekarang Punya 2 Bulan, Setidaknya Sampai 2083

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 24 Okt 2025 14:15 WIB
Foto: WIO News
Jakarta -

NASA mengonfirmasi bahwa Bumi memiliki 'Bulan kedua'. Namun, kehadiran Bulan kedua ini tidak bersifat permanen seperti Bulan yang menjadi satelit alami Bumi, setidaknya hanya sampai 2083.

Bulan kedua ini merupakan asteroid kecil yang tertangkap dalam orbit mengelilingi planet, dan bergerak hampir seirama dengan Bumi. Bulan ini ditemukan oleh University of Hawaii pekan ini.

Para astronom memperkirakan bahwa benda tersebut kemungkinan telah mengitari Bumi selama sekitar 60 tahun dan kemungkinan akan terus mengitari Bumi hingga 2083. Benda langit ini dikenal sebagai 'kuasi-Bulan' dan memiliki lebar 18 hingga 36 meter.

Benda langit tersebut diidentifikasi sebagai 2025 PN7. Namun, tidak seperti Bulan yang terikat oleh gravitasi Bumi, 2025 PN7 tidak terikat oleh Bumi. Pada titik terdekatnya, 2025 PN7 akan berada pada jarak 4 juta km dari Bumi, kira-kira 10 kali jarak ke Bulan, pada titik terjauhnya, 2025 PN7 dapat menjauh hingga 17 juta km dari Bumi.

Dikutip dari WIO News, pergerakan bolak-balik ini disebabkan oleh interaksi gravitasi Matahari dan Bumi. Bulan mini semacam itu adalah objek yang terperangkap secara alami dan mengorbit planet dalam waktu singkat sebelum jatuh kembali ke luar angkasa atau memasuki atmosfer Bumi.

Benda langit ini pertama kali diamati awal tahun ini, dalam survei teleskop rutin. Awalnya, 2025 PN7 tampak seperti titik yang tak terbaca, tetapi segera dipastikan sebagai pendamping Bumi. Hingga saat ini, Bumi telah menemukan total delapan kuasi-Bulan.

Masing-masing kuasi-Bulan ini penting dalam mengungkap informasi tentang gravitasi dekat Bumi dan bagaimana asteroid berinteraksi dengannya. Hal ini memicu keingintahuan ilmiah dan menyoroti sifat dinamis objek-objek di ruang angkasa dekat Bumi.

Bulan utama Bumi tetap menjadi satelit alami yang dominan. Bulan kita lebih terang, lebih besar, dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Bumi. Sedangkan 2025 PN7 adalah penjelajah senyap yang untuk sementara bergabung dengan Bumi dalam perjalanannya.



Simak Video "Video Gerhana Bulan Total di Jakarta"

(rns/rns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork