Psikiater Temukan Kepribadian Baru Otrovert, antara Introvert dan Ekstrovert
Hide Ads

Psikiater Temukan Kepribadian Baru Otrovert, antara Introvert dan Ekstrovert

Aisyah Kamaliah - detikInet
Kamis, 25 Sep 2025 21:07 WIB
Ilustrasi ngobrol
Ilustrasi kepribadian baru, otrovert. Foto: Getty Images/hxyume
Jakarta -

Seorang psikiater, Dr Rami Kaminski, mengumumkan kepribadian baru otrovert. Kepribadian ini berada di area abu-abu introvert dan ekstrovert.

Melansir Times of India, Dr Rami Kaminski mendeskripsikan otrovert sebagai pribadi yang tidak terlalu mengidentifikasi diri dengan kelompok sosial, lebih menyukai koneksi dalam di atas jejaring yang luas.

Otrovert merupakan individu yang lebih tertarik pada interaksi satu lawan satu, menghargai kedalaman ketimbang kuantitas dalam menjalin hubungan. Mereka cenderung lebih mandiri, kreatif, juga menunjukkan kemampuan adaptasi dan kecerdasan emosional (EQ) yang baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, otrovert juga memiliki sisi kepemimpinan yang menonjol, baik dalam hubungan personal maupun profesional.

Meski beririsan, kaum otrovert berbeda dari kaum introvert dan ekstrovert. Mereka tidak memperoleh energi dari pertemuan sosial seperti para ekstrovert, dan mereka juga tidak 'kehilangan energi' seperti para introvert.

ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Utama Otrovert

Kepribadian otrovert menikmati interaksi sosial tetapi seringkali mengamati alih-alih berpartisipasi aktif. Mereka menjalin ikatan yang mendalam dan bermakna dengan beberapa orang terpilih dan lebih menyukai kesendirian atau pertemuan kecil daripada acara kelompok

Otrovert cenderung berpikir di luar ekspektasi sosial arus utama. Tipe kepribadian ini tidak antisosial, justru sebaliknya. Dia mencerminkan preferensi untuk koneksi yang disengaja dan terfokus daripada mengikuti norma-norma sosial konvensional.

Otrovert vs Ambivert

Penting untuk membedakan antara otrovert dan ambivert. Ambivert berfluktuasi antara introversi dan ekstroversi, tergantung pada konteks serta suasana hati. Ambivert juga menyeimbangkan energi dari aktivitas soliter dan sosial.

Sebaliknya, otrovert secara konsisten merasa terpisah dari dinamika kelompok dan tidak mendapatkan energi dari menjadi bagian dari kerumunan. Mereka berkembang dalam interaksi skala kecil yang bermakna, alih-alih dalam lingkungan sosial yang lebih besar.

Dr Kaminski menyoroti bahwa tokoh-tokoh sejarah seperti Frida Kahlo, Franz Kafka, Albert Einstein, dan Virginia Woolf mungkin menunjukkan kecenderungan otrovert.

Kalau kepribadian kamu apa, detikers? Adakah di antara kalian yang merasa dirinya seorang otrovert? Coba bagikan rasanya dong, di kolom komentar.




(ask/rns)
Berita Terkait