Fosil Dinosaurus Ganas Megaraptor Ditemukan Santap Buaya
Hide Ads

Fosil Dinosaurus Ganas Megaraptor Ditemukan Santap Buaya

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 24 Sep 2025 20:40 WIB
Megaraptor
Foto: Science Alert
Jakarta -

Ahli paleontologi menemukan spesies baru dinosaurus megaraptor di Argentina, bersama dengan petunjuk mengejutkan tentang apa yang dimakannya. Dinamakan Joaquinraptor casali, predator puncak ganas itu tampaknya memakan buaya, dilihat dari tulang kaki yang ditemukan di mulutnya.

Seperti namanya, megaraptor adalah dinosaurus karnivora yang tampak seperti versi raksasa dari raptor yang terkenal di Jurassic Park. Peneliti memperkirakan Joaquinraptor panjangnya lebih dari 7 meter dari hidung hingga ekor, dan berat lebih dari 1.000 kilogram.

Tanpa tyrannosaurus di bagian dunia itu, Joaquinraptor kemungkinan besar menikmati hidup di puncak rantai makanan. Temuan fosil ini mencakup beberapa bukti paling langsung dari pola makan megaraptor sejauh ini, salah satunya nenek moyang buaya purba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menariknya, kami menemukan humerus, di antara tulang rahang bawah Joaquinraptor, yang menunjukkan megaraptor baru itu mungkin telah memakan buaya tersebut ketika mati," ujar Lucio Ibiricu, paleontolog di Patagonian Institute of Geology and Paleontology (IPGP), kepada Science Alert yang dikutip detikINET.

ADVERTISEMENT

Tulang kaki itu bisa saja sampai di sana dengan cara lain, misalnya tersapu ke mulut megaraptor yang sudah mati. Namun tulang itu tidak hanya menyentuh beberapa gigi predator, tetapi juga terdapat bekas gigi.

Peneliti memperkirakan usia individu ini saat mati dengan mempelajari struktur mikro tulangnya. Joaquinraptor ini tampaknya telah matang secara seksual, tapi belum sepenuhnya tumbuh. "Usia minimum spesimen Joaquinraptor ini adalah 19 tahun," ujar Ibiricu.

Meskipun ahli paleontologi hanya menemukan potongan rahang, tengkorak, tungkai depan, kaki, dan beberapa ruas tulang ekornya, ini adalah salah satu spesimen megaraptor terlengkap yang ditemukan.

Sementara daratan utara didominasi oleh tyrannosaurus besar, ketidakhadiran mereka di selatan berarti bahwa raptor berevolusi untuk mengisi peran predator puncak di tempat yang sekarang menjadi Amerika Selatan dan Australia.

Hewan-hewan ini dapat mengisi posisi itu hingga peristiwa kepunahan akhir Zaman Kapur. Sisa-sisa Joaquinraptor ini diperkirakan berusia sekitar 68 juta tahun, menjadikannya salah satu megaraptor termuda yang diketahui, yang kekuasaannya mungkin akan terus berlanjut jika bukan karena hantaman asteroid.

Selama masa mereka, megaraptor tampaknya membawa evolusi ke arah yang berbeda. Alih-alih mengejar ukuran dan kekuatan, mereka mempertahankan perawakan yang cepat dan menumbuhkan tangan yang besar dan kuat.

"Megaraptorid, di antara aspek-aspek lainnya, dicirikan tungkai depan yang berkembang pesat dan dilengkapi cakar pada jari pertama dan kedua. Jadi, cakarnya mungkin memainkan peran ekologis penting. Misalnya, megaraptorid mungkin menggunakannya untuk mengakses jaringan lunak dan/atau untuk membantu menangkap dan memanipulasi mangsa," pungkasnya.




(fyk/rns)
Berita Terkait