5 Tsunami Paling Mengerikan dalam Sejarah Dunia
Hide Ads

5 Tsunami Paling Mengerikan dalam Sejarah Dunia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 30 Jul 2025 18:05 WIB
The aftermath of the devastating 2011 tsunami in Japans Iwate prefecture (AFP Photo/YASUYOSHI CHIBA)
Tsunami tahun 2011 di Jepang yang mengerikan. Foto: AFP Photo/YASUYOSHI CHIBA
Jakarta -

Tsunami bisa menjadi bencana yang mengerikan dan menimbulkan banyak korban. Dikutip detikINET dari Discover Magazine, Rabu (30/7/2025) berikut 5 tsunami terburuk dalam sejarah dunia:

1. Gempa Bumi - Tsunami Aceh dan Samudra Hindia

26 Desember 2004
Korban tewas: 227.899 orang di 13 negara termasuk Indonesia

Di pagi hari tsunami, Sonali Deraniyagala berlibur bersama keluarga di pesisir pantai di Sri Lanka. Ia melihat gelombang yang mengancam dari kamar hotel. Keluarganya melarikan diri dan dijemput seorang pengemudi. Mereka terhantam air tak lama kemudian. Hanya Deraniyagala selamat. Ia kehilangan suami, dua putra, orang tua, dan sahabatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tsunami 2004 adalah yang paling mematikan yang pernah tercatat. Tsunami ini disebabkan gempa 9,1 skala Richter yang terjadi 18 mil di bawah dasar laut antara Lempeng Burma dan Lempeng Hindia. Kekuatan gempa tersebut menyebabkan retakan sepanjang 800 mil dan tsunami menyebar ke segala arah.

Pesisir Indonesia di Aceh adalah salah satu wilayah pertama yang dilanda gelombang setinggi lebih dari 45 meter. Tsunami terakhir menghantam pesisir Afrika beberapa jam kemudian dengan gelombang 9 meter.

ADVERTISEMENT

Kekuatan gelombang besar tersebut meratakan bangunan dan di beberapa tempat, menyebabkan banjir hingga sejauh 4,8 kilometer ke daratan. Lebih dari sejuta orang mengungsi dan kerugian diperkirakan mencapai USD 13 miliar.

2. Gempa Bumi dan Tsunami Lisbon

1 November 1755
Korban tewas: Antara 60.000 dan 100.000 orang.

Orang-orang melakukan perjalanan dari pedesaan Portugal ke Lisbon merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus. Jelang siang, kerumunan orang berkumpul di gereja-gereja, dan jalanan lebih ramai dari biasanya.

Namun masalah muncul di Samudra Atlantik. Pergeseran dekat batas barat daya Iberia menyebabkan gempa 8,5 skala Richter yang terasa hingga Jerman. Bangunan di Lisbon berguncang dan para penyintas mengaku mendengar suara bawah tanah mengerikan. Kota itu berguncang akibat gempa selama sejam berikutnya.

Banyak bangunan menjadi puing. Jumlah korban tewas diperkirakan sekitar 30.000 orang. Beberapa ahli berpendapat perkiraan tersebut terlalu rendah karena jenazah dikeluarkan dari kota tanpa dihitung.

Tsunami tersebut menghasilkan gelombang setinggi antara 5 dan 15 meter yang menghantam garis pantai Portugal, Spanyol, dan Maroko, menewaskan hingga 10.000 orang. Kerusakan diperkirakan mencapai 48 persen dari PDB Portugal.

3. Letusan Gunung Krakatau - Tsunami di Indonesia

27 Agustus 1883
Korban tewas: 36.000

Selama berbulan-bulan, para pelaut melaporkan melihat aktivitas Gunung Krakatau, terletak di antara Sumatra dan Jawa. Gunung berapi tersebut akhirnya meletus akhir Agustus dalam serangkaian letusan dini hari.

Setiap kali gunung berapi meletus, gas panas dan materi vulkanik menyembur ke laut. Kekuatan dari aliran piroklastik ini membentuk tsunami yang menghantam pulau-pulau di sekitarnya.

Selama berjam-jam, desa-desa pesisir diterjang tsunami setinggi 30 meter. Di Jawa, Kota Merak yang berpenduduk 2.700 jiwa hancur total.

Para penyintas tsunami mengenang melihat dinding air raksasa yang melaju kencang menuju pantai. Saat gelombang surut, lebih dari 300 kota pesisir beserta penduduknya, telah tersapu bersih.

4. Gempa Bumi dan Tsunami Arica

13 Agustus 1868
Korban tewas: 25.000

Pada suatu Kamis sore, penduduk yang tinggal di dekat perbatasan Peru dan Chili merasakan gempa pendahuluan. Banyak yang berada di luar dan selamat ketika gempa berkekuatan 8,5 skala Richter melanda sekitar pukul 16.30.

Namun penduduk di dekat laut menyaksikan air naik lalu surut. Kemudian, tsunami setinggi lebih dari 15 meter menghantam pantai. Dan ombak terus berdatangan. Gelombang kedua setinggi lebih dari 17 meter.

Kota pelabuhan Arica hancur. Kota-kota pesisir lainnya di Peru dan Chili juga tersapu oleh bencana dahsyat ini. Kota-kota di pedalaman terdampak, termasuk di Bolivia.

Selain korban jiwa dan kehancuran kota, tsunami juga menghancurkan banyak kapal yang berlabuh. Dua kapal Angkatan Laut AS berada di pelabuhan Arica ketika tsunami melanda. Salah satunya membawa perbekalan senilai USD 2 juta, dan baik kapal maupun kargonya hilang ditelan gelombang.

5. Gempa Bumi dan Tsunami Tohoku, Jepang

11 Maret 2011
Korban tewas: 15.550 orang

Setelah gempa bumi sore hari mengguncang Jepang, orang-orang khawatir tsunami akan menyusul. Di Sekolah Dasar Okawa di Kota Ishinomaki, para siswa dan staf pengajar berkumpul di halaman. Beberapa bertanya-tanya apakah mereka harus mencari tempat yang lebih tinggi. Yang lain khawatir tentang potensi tanah longsor.

Setelah 40 menit, staf pengajar dan siswa dievakuasi. Tsunami melanda saat mereka dievakuasi, mengakibatkan 74 siswa dan 10 guru tewas.

Bencana ini bermula di bawah dasar laut akibat tumbukan antara lempeng Pasifik dan Amerika Utara yang menyebabkan gempa bumi 9,1 skala Richter. Hampir seluruh Jepang merasakan gemuruh gempa. Tak lama kemudian, 1.900 kilometer garis pantai Jepang merasakan dampak tsunami setinggi 40 meter.

Di Kota Okuma, Pembangkit Listrik Nuklir Fukushima kehilangan daya. Generator darurat terendam banjir, dan tiga reaktor pembangkit mendingin dan melepaskan radiasi. Kota dievakuasi, dan insiden itu dianggap sebagai bencana nuklir terburuk dalam beberapa dekade. Lebih dari 130.000 orang mengungsi akibat tsunami, dan total kerugian ekonomi diperkirakan USD 309 miliar.

Halaman 2 dari 2
(fyk/fyk)
Berita Terkait