SpaceX Terlalu Perkasa, Trump Gagal Kasih Pelajaran ke Elon Musk
Hide Ads

SpaceX Terlalu Perkasa, Trump Gagal Kasih Pelajaran ke Elon Musk

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 24 Jul 2025 22:00 WIB
A SpaceX Falcon 9 rocket carrying a payload of Starlink v2-mini satellites lifts off from Space Launch Complex 40 at the U.S. Space Force Station in Cape Canaveral, Florida, U.S. June 10, 2025. REUTERS/Steve Nesius     TPX IMAGES OF THE DAY
Peluncuran SpaceX. Foto: REUTERS/Steve Nesius
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berseteru dengan Elon Musk, bahkan mengancam akan membatalkan kontrak pemerintah yang diberikan pada Elon Musk dan SpaceX. Namun ia mendapati bahwa hal itu tidak semudah yang ia kira.

Dikutip detikINET dari Yahoo News, staf pemerintahan Trump yang bertugas meninjau kontrak pemerintah SpaceX menyatakan bahwa mengakhirinya akan berdampak serius pada NASA dan Departemen Pertahanan.

Menurut Wall Street Journal, setelah peninjauan, hanya beberapa kontrak SpaceX yang dapat menghadapi pengawasan lebih lanjut. Namun, tidak satu pun dari kontrak tersebut yang dibatalkan, karena tidak ada pesaing yang dapat melakukan pekerjaan itu dengan lebih murah atau lebih andal dari SpaceX.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini tidak mengejutkan, mengingat SpaceX sejauh ini adalah perusahaan terbesar di dunia dalam hal mengirimkan barang atau astronaut ke luar angkasa. Tahun lalu saja, SpaceX menyumbang 83% dari peluncuran satelit global.

Pemerintah AS telah menjalin kontrak dengan perusahaan tersebut bertahun-tahun. SpaceX telah menerima setidaknya USD 21 miliar dana dari pembayar pajak, dengan tambahan USD 13 miliar yang masih akan datang.

ADVERTISEMENT

Musk bukan satu-satunya miliarder dalam permainan luar angkasa dan pemerintah AS memang khawatir tentang monopoli SpaceX. Blue Origin milik Jeff Bezos memenangkan tujuh kontrak dalam putaran terakhir pemerintahan Trump, meskipun SpaceX meraih 28 kontrak.

"Tidak ada yang bisa menggantikan SpaceX," kata analis pertahanan dan luar angkasa Todd Harrison.

SpaceX bukan satu-satunya perusahaan Musk yang memiliki hubungan dengan pemerintah AS. Awal minggu ini, pemerintah mengumumkan kesepakatan senilai USD 200 juta antara Pentagon dan perusahaan xAI milik Musk untuk mengembangkan kapabilitas kecerdasan buatan dalam domain peperangan.

Secara total, pria yang pernah menjadi kepala departemen DOGE yang bertugas memangkas pengeluaran pemerintah telah menyapu bersih kontrak-kontrak pemerintah senilai USD 38 miliar. Banyak dari kontrak ini, yang USD 15,7 miliar di antaranya diberikan kepada Tesla, ditandatangani mantan Presiden Joe Biden.




(fyk/fay)